Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tahanan Kabur Dibantu Ibu, Ini Cara Polisi agar Tak Kecolongan Lagi

Kompas.com - 17/09/2014, 15:44 WIB
Jessi Carina

Penulis

BEKASI, KOMPAS.com — Sudarwati, ibu dari salah satu tahanan di Polsek Pondok Gede, membantu putranya untuk melarikan diri dari penjara.

Dia mengelabui petugas hingga berhasil menyelipkan gergaji berukuran 30 cm di pinggangnya masuk ke penjara. "Karena petugasnya laki-laki, kan jadi tidak bisa periksa tubuh," ujar Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto, Rabu (17/9/2014).

Rikwanto mengaku akan memperbaiki standar operasional prosedur (SOP) bagi masyarakat umum yang ingin menjenguk tahanan di lapas. Dia ingin polisi wanita di tiap polsek selalu ada sehingga dapat memeriksa dengan cermat semua tamu yang ingin mengunjungi tahanan.

Berhasilnya Sudarwati menyelundupkan gergaji menandakan adanya kelalaian yang dilakukan oleh petugas. Mereka pun dikenakan sanksi disiplin. [Baca: 6 Orang Kabur, Sisa Tahanan Polsek Pondok Gede Dipindahkan]

Sudarwati sudah ditetapkan menjadi tersangka. Dia merupakan ibu dari Andi alias Ketel, salah satu tahanan yang melarikan diri. Sudarwati menyelipkan gergaji sepanjang 30 cm di pinggangnya sehingga petugas tidak mengetahuinya.

Ketika sedang mengobrol dengan Andi, Sudarwati diam-diam menyerahkan gergaji itu kepada Andi. Gergaji tersebut digunakan oleh enam tahanan, yaitu Alinda alias Indra, Andi alias Ketel, Fitri alias Petruk, Pandiaman Situmorang, Adi saputra alias Acfil, dan Arif setiawan untuk kabur.

Mereka berenam memotong terali kamar mandi. Kemudian, dengan menggunakan ember yang ada di kamar mandi, mereka memanjat keluar melalui jendela yang telah dibobol itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

NIK KTP Bakal Dijadikan Nomor SIM Mulai 2025, Korlantas Polri: Agar Jadi Satu Data dan Memudahkan

NIK KTP Bakal Dijadikan Nomor SIM Mulai 2025, Korlantas Polri: Agar Jadi Satu Data dan Memudahkan

Megapolitan
8 Tempat Makan dengan Playground di Jakarta

8 Tempat Makan dengan Playground di Jakarta

Megapolitan
Pegi Bantah Jadi Otak Pembunuhan, Kuasa Hukum Keluarga Vina: Itu Hak Dia untuk Berbicara

Pegi Bantah Jadi Otak Pembunuhan, Kuasa Hukum Keluarga Vina: Itu Hak Dia untuk Berbicara

Megapolitan
Polisi Tangkap Pria Paruh Baya Pemerkosa Anak Disabilitas di Kemayoran

Polisi Tangkap Pria Paruh Baya Pemerkosa Anak Disabilitas di Kemayoran

Megapolitan
Pengamat: Jika Ahok Diperintahkan PDI-P Maju Pilkada Sumut, Suka Tak Suka Harus Nurut

Pengamat: Jika Ahok Diperintahkan PDI-P Maju Pilkada Sumut, Suka Tak Suka Harus Nurut

Megapolitan
Pria Tanpa Identitas Ditemukan Tewas Dalam Toren Air di Pondok Aren

Pria Tanpa Identitas Ditemukan Tewas Dalam Toren Air di Pondok Aren

Megapolitan
Polisi Dalami Keterlibatan Caleg PKS yang Bisnis Sabu di Aceh dengan Fredy Pratama

Polisi Dalami Keterlibatan Caleg PKS yang Bisnis Sabu di Aceh dengan Fredy Pratama

Megapolitan
Temui Komnas HAM, Kuasa Hukum Sebut Keluarga Vina Trauma Berat

Temui Komnas HAM, Kuasa Hukum Sebut Keluarga Vina Trauma Berat

Megapolitan
NIK KTP Bakal Jadi Nomor SIM Mulai 2025

NIK KTP Bakal Jadi Nomor SIM Mulai 2025

Megapolitan
Polisi Buru Penyuplai Sabu untuk Caleg PKS di Aceh

Polisi Buru Penyuplai Sabu untuk Caleg PKS di Aceh

Megapolitan
Tiang Keropos di Cilodong Depok Sudah Bertahun-tahun, Warga Belum Melapor

Tiang Keropos di Cilodong Depok Sudah Bertahun-tahun, Warga Belum Melapor

Megapolitan
Polri Berencana Luncurkan SIM C2 Tahun Depan

Polri Berencana Luncurkan SIM C2 Tahun Depan

Megapolitan
Caleg PKS Terjerat Kasus Narkoba di Aceh, Kabur dan Tinggalkan Istri yang Hamil

Caleg PKS Terjerat Kasus Narkoba di Aceh, Kabur dan Tinggalkan Istri yang Hamil

Megapolitan
'Call Center' Posko PPDB Tak Bisa Dihubungi, Disdik DKI: Mohon Maaf, Jelek Menurut Saya

"Call Center" Posko PPDB Tak Bisa Dihubungi, Disdik DKI: Mohon Maaf, Jelek Menurut Saya

Megapolitan
Polisi: Ada Oknum Pengacara yang Pakai Pelat Palsu DPR

Polisi: Ada Oknum Pengacara yang Pakai Pelat Palsu DPR

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com