Apartemen itu merupakan tempat tinggal mereka berdua selama ini. "Hasil kejahatan mampu membuat mereka hidup mewah," ujar Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto di Mapolda Metro Jaya, Jumat (3/10/2014).
Rikwanto mengatakan, CAN dan ALFI memiliki peran masing-masing. CAN berperan sebagai pengemudi mobil yang membawa kelompoknya ketika beraksi, sedangkan ALFI merupakan orang yang menentukan rumah mana yang akan mereka jadikan sasaran.
Kelompok yang menamakan diri dengan kelompok Palembang ini akhirnya ditangkap jajaran Ditreskrimum Polda Metro Jaya. Sebanyak enam orang, termasuk CAN dan ALFI, berhasil diringkus petugas dalam waktu dan tempat yang berbeda-beda.
Ketika beraksi, kelompok ini mengincar rumah mewah di Kemang, Pejaten, Sunter, Kelapa Gading, Rawamangun, bahkan hingga ke Batumunggal, Bandung. Polisi mengamankan barang bukti berupa satu golok, satu senjata api, satu mobil Grand Livina, dua obeng, dan satu plakban berwarna hitam.
Polisi mendapat informasi mengenai keterlibatan empat orang lain dalam kelompok ini, yaitu Donni, Deddy, David, dan Muchtar. Dari informasi itu, tadi malam, polisi berniat menangkap keempatnya dengan dipandu CAN dan ALFI di wilayah Narogong, Kebayoran Lama.
Namun, ketika keduanya sedang menunjukkan tempat persembunyian empat orang itu, mereka berusaha kabur. Akhirnya polisi melepaskan tembakan ke udara sebanyak tiga kali untuk peringatan. Karena tidak dihiraukan, polisi pun menembak CAN dan ALFI. Keduanya meninggal dalam perjalanan ke RS Polri Kramat Jati.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.