"Negara enggak bisa dilawan. Kita yang salah," kata Misdar, PKL minuman yang sudah lima tahun berjualan di terminal, sambil menunjukkan surat perintah pembongkaran lapaknya dari Satpol PP, Senin (6/10/2014).
Misdar mengaku hari ini adalah hari terakhirnya berjualan di terminal. Setelah digusur, ia pun berencana untuk kembali berjualan di rumah, seperti yang ia lakukan enam tahun lalu sebelum menjadi PKL terminal. Meski menerima penggusuran dan telah memiliki rencana pascapenggusuran, Misdar mengkhawatirkan masa depan kedua anaknya.
"Kalau di rumah, udah banyak yang jualan. Pendapatan pasti menurun. Kalau di sini, sepi-sepinya bisa dapat Rp 100.000. Kalau rame, Rp 500.000 nyampe," kata ibu yang dua anaknya sedang duduk di bangku SMA tersebut.
PKL lain, Jackson, juga menerima keputusan penggusuran tersebut. Namun, ia tak menyerah begitu saja untuk tak berjualan lagi di Terminal Depok.
"Nanti kalau habis penggusuran ini, pelan-pelan bisa bikin (lapak) lagi di sini. Lihat-lihat situasi, kalau rawan ya jangan dulu. Pinter-pinter kita aja, Satpol PP kan enggak sampe malem di sini," kata Jackson yang sudah 15 tahun berdagang rokok dan minuman di Terminal Depok.
Jackson berencana, saat pertama kali berjualan pascapenggusuran nanti, ia tidak langsung mendirikan lapak seperti saat ini. Lapak milik Jackson saat ini terdiri dari meja kayu dengan etalase sederhana yang memajang jenis minuman dan rokok yang ia jual. Lapak seluas kira-kira satu setengah meter persegi itu beratap terpal.
"Enggak pake ginian. Minumnya di plastik aja, bukan gelas. Rokok dimasukin tas. Kalau ada Satpol PP, dagangan masukin ke mobil (angkot) dulu," kata Jackson.
Ia mengaku tak memiliki pandangan tentang tempat yang cocok untuk berdagang selain di Terminal Depok. Jackson pun masih berjualan esok hari untuk terakhir kalinya. Pemkot Depok menertibkan lebih kurang 200 pedagang yang ada di Terminal Depok sebagai bagian dari optimalisasi terminal.
Rencananya, terminal tersebut akan direnovasi menjadi terminal terpadu. Para pedagang diberikan kesempatan hingga esok hari untuk mengemasi barang masing-masing. Satpol PP Depok akan membongkar paksa lapak mereka bila masih ada yang berdagang pada Rabu (8/10/2014).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.