Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perawatan Harian Bus Transjakarta Belum Optimal

Kompas.com - 08/10/2014, 08:39 WIB
Adysta Pravitra Restu

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Masalah bus tranjakarta mulai dari mogok hingga terbakar bukan satu dua kali terjadi. Perawatan bus-bus tersebut menjadi pertanyaan.

Kepala Bidang Pengendalian dan Operasional Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Syafrin Liputo, menyatakan, keberadaan bus transjakarta memang dikatakan belum optimal dari segi perawatan harian. Sebab, bus harus beroperasi dan melakukan perawatan dalam waktu singkat.

"Transjakarta itu operasional regulernya pukul 05.00-23.00 WIB, sedangkan bus harus melakukan perawatan sebelum pukul 05.00 WIB," kata Syafrin di Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Selasa(7//10/2014).

Menurut dia, perawatan bus transjakarta memakan waktu yang sempit. Perawatan hanya dapat dilakukan pada pukul 23.00-05.00 WIB.

Belum lagi, tambah dia, operasional bus untuk sampai di pool bus pukul 02.00 WIB. Lalu, bus tranjakarta usai operasional, harus mengantre bahan bakar, lalu menuju pool untuk mendapatkan perawatan harian.

Tak jarang, pengemudi bus mengantre hingga batas waktu perawatan yakni pukul 05.00 WIB. Sementara itu, bus harus kembali beroperasi di koridor masing-masing.

"Untuk melakukan optimal dalam waktu sempit tentu tidak akan optimal. Ini yang belum bisa dicapai," kata dia.

Meski begitu, pola operasional untuk mengurangi kapasitas bus belum ada. Sedangkan banyak cara dilakukan dishub untuk mengatasi masalah ini.

Ini pun, kata dia, tidak memengaruhi jenis bus yang dipakai dishub. Merek Yutong atau merek lain, lanjut dia, bila jam operasional dan perawatannya sama tentu bukan menjadi solusi atas masalah tersebut.

Ia pun berharap solusi menambah jumlah bus menjadi pemecah masalah itu. Contohnya, dari 600 unit bus, setidaknya ada 60 unit bus cadangan yang siap untuk siklus maintenance. Dengan begitu, tentu tidak akan ada komplain dari penumpang dan warga masih menikmati transjakarta sebagai moda tranportasi harian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Megapolitan
Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Megapolitan
Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Megapolitan
Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Megapolitan
Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Megapolitan
Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Megapolitan
Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Megapolitan
Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun 'Jogging Track' di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun "Jogging Track" di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Megapolitan
Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Megapolitan
Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Megapolitan
Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Megapolitan
Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Megapolitan
Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Megapolitan
Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com