Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rumah Kos Terbakar, Penghuni Berharap Ada Penggantian

Kompas.com - 09/10/2014, 11:56 WIB
Adysta Pravitra Restu

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Tanasikin (64) dan Seha (56), pasangan suami istri penghuni rumah kos yang terbakar di Jalan Otista III RT 01/05, Cipinang Cipedak, Jatinegara, Jakarta Timur kini tak tahu harus tinggal di mana. Rumah kos yang mereka tinggali selama ini terbakar, Kamis (9/10/2014).

Mereka hanya bisa berharap ada penggantian atas musibah ini. "Nasib gini mau gimana. Dapat penggantian syukur, deh," kata Tanasikin kepada Kompas.comdi lokasi kebakaran, Kamis (9/10/2014) siang.

Ia mengatakan saat api menyebar, penghuni kos lainnya tengah tertidur pulas. Ia yang melihat kobaran api lantas membangunkan penghuni rumah kos berlantai dua itu.

Sang istri, Seha, yang tengah mengambil air wudhu untuk melaksanakan shalat Subuh pun langsung keluar dari lantai atas. Cepatnya kejadian itu membuat keduanya tidak dapat menyelamatkan harta benda yang ada di kamar kos.

"Udah nge-blank aja. Semua sibuk keluar. Saya mau ambil uang di dalam aja enggak kepikiran langsung ke bawah lari ke sana (Kebon Nanas)," tutur Seha.

Mereka telah menjadi penghuni kos milik warga Aceh itu sejak 5 tahun silam. Kini, mereka tidak tahu akan tinggal di rumah siapa. Sebab, di Jakarta mereka hanya mengenal lingkungan sekitar.

Mereka juga pasrah dengan keadaan saat ini. Bahkan, kata Tanasikin, ia kebingungan meminta pakaian layak pakai karena tidak sempat membawa satu potong pakaian pun dari kamar kos.

"Udah mau masuk lagi tadi. paling enggak saya lempar pakaian dari atas. Tapi apinya tuh langsung gede di gerbang jadi daripada kena api turun aja langsung," kata dia.

Kebakaran rumah warga di area seluas 15X30 meter persegi itu terjadi pukul 04.45 WIB. Pemadaman berakhir sekitar pumul 06.00 WIB. Namun, titik api baru padam kira-kira pukul 08.00 WIB. [Baca: Kebakaran di Otista Jatinegara, Dua Orang Terluka]

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com