Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyebar Pesan Singkat Provokatif Demonstrasi FPI Dicari Polisi

Kompas.com - 23/10/2014, 09:53 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Polda Metro Jaya menelusuri penyebar dan pembuat isi pesan berantai Front Pembela Islam (FPI) saat aksi unjuk rasa yang berujung rusuh di Balaikota dan DPRD DKI beberapa waktu lalu. Anggota FPI yang menjadi tersangka itu mengaku berasal dari luar Jakarta, yakni Jawa Barat.

"Kami sudah menelusuri asal-usul pesan singkat tersebut. Dalam pemeriksaan, para tersangka hanya memberikan keterangan apa yang dia lakukan. Contohnya, mereka hanya terima (pesan) broadcast di BBM. Kami sudah lakukan (hal) teknis untuk mendalami itu," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Heru Pranoto, Kamis (23/10/2014).

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto mengatakan, pesan yang beredar tersebut berisi ajakan yang berisi nada provokatif untuk melakukan unjuk rasa. "Isi broadcast yang tersebar itu ada yang bernada provokatif," ujar Rikwanto.

Mengenai berkas perkara para tersangka, Rikwanto menjelaskan, hingga kini, berkas 22 tersangka itu masih berada di kejaksaan untuk diteliti dan belum dikembalikan ke penyidik.

Sebelumnya diberitakan, aksi unjuk rasa menolak Basuki menjadi gubernur DKI menggantikan Joko Widodo, beberapa waktu lalu, berakhir rusuh. Sekitar 200 demonstran yang merupakan anggota FPI bentrok dengan polisi. Sebanyak 16 polisi terluka dalam bentrok tersebut.

Buntut dari kerusuhan itu, polisi menjemput paksa koordinator aksi unjuk rasa tersebut. Penjemputan paksa yang dipimpin langsung oleh Kapolda Irjen Pol Unggung Cahyono ini membawa Irwan, penanggung jawab aksi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com