Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

ERP Baru akan Ada pada Akhir 2015

Kompas.com - 08/11/2014, 14:04 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Penerapan sistem jalan berbayar alias electronic road pricing (ERP) di Ibu Kota, baru akan berjalan pada akhir 2015, karena proses tender pun baru dilakukan pada tahun itu. Sebelum tender, beberapa hal terkait ERP ini juga akan dikonsultasikan terlebih dulu.

"Sekarang kami sedang menyiapkan dokumen konsultasi ke Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah (LKPP) dan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU)," kata Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Muhammad Akbar, di Jakarta, Sabtu (8/11/2014).

Akbar menambahkan, "Tender baru bisa dilakukan tahun depan karena tahun ini baru dua perusahaan sedang melakukan uji coba sistem ERP di dua lokasi berbeda." Dua perusahaan yang dia maksud adalah PT Kapsch asal Swedia dan PT Q-Free dari Norwegia.

Saat ini, PT Kapsch melaksanakan uji coba ERP di Jalan Jenderal Sudirman di Jakarta Pusat dan PT Q-Free di Jalan HR Rasuna Said atau Kuningan di Jakarta Selatan. Menurut Akbar, konsultasi dengan LKPP dan KPPU dilakukan untuk memastikan persaingan antarvendor berlangsung sehat, termasuk soal dua perusahaan yang sekarang melakukan uji coba ERP itu.

Menurut Akbar, konsultasi juga bertujuan mencari tahu apakah kedua perusahaan tersebut bisa mendapatkan prioritas dalam proses tender mendatang. "Kami mau tahu apakah proses lelang tender ini akan dibuka untuk umum atau bagaimana. Bisa jadi dua perusahaan vendor itu yang menjadi prioritas," kata mantan Kepala BLU Transjakarta itu.

Adapun soal pelaksanaan uji coba, Akbar mengatakan semua sesuai perkiraan. Dalam uji coba ini, terpasang 38 gerbang di kedua arah ruas Jalan Jenderal Sudirman. Adapun di Kuningan, terpasang 14 gerban ERP.

Menurut Akbar, semua gerbang tersebut bisa membaca data yang terpasang di on board unit (OBU) di kendaraan. "Kami juga akan konsultasi dengan dua lembaga pemerintah itu untuk menetapkan harga yang akan dipotong untuk mobil yang telah terpasang OBU. Kemungkinan harga OBU itu Rp 200.000," imbuh Akbar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Sempat Kesulitan Tangkap Pembakar Rumah di Jalan Semeru, Pelaku Kerap Berpindah

Polisi Sempat Kesulitan Tangkap Pembakar Rumah di Jalan Semeru, Pelaku Kerap Berpindah

Megapolitan
Gagap Teknologi, Orangtua Calon Siswa Keluhkan PPDB Online Jakarta

Gagap Teknologi, Orangtua Calon Siswa Keluhkan PPDB Online Jakarta

Megapolitan
Dishub Jakpus Arahkan Bus Wisata Parkir di Lapangan Banteng agar Tak Kena Ketok Pungli Parkir Liar

Dishub Jakpus Arahkan Bus Wisata Parkir di Lapangan Banteng agar Tak Kena Ketok Pungli Parkir Liar

Megapolitan
Permintaan Siswi SMK Lingga Kencana Sebelum Kecelakaan: Ingin Ulang Tahunnya Dirayakan

Permintaan Siswi SMK Lingga Kencana Sebelum Kecelakaan: Ingin Ulang Tahunnya Dirayakan

Megapolitan
Atasi Permasalahan Stunting, Dharma Wanita PAM Jaya Raih Penghargaan dari Wali Kota Jakarta Pusat

Atasi Permasalahan Stunting, Dharma Wanita PAM Jaya Raih Penghargaan dari Wali Kota Jakarta Pusat

Megapolitan
Terkait Permasalahan Judi Online, Heru Budi : Ini Prioritas untuk Ditangani Serius

Terkait Permasalahan Judi Online, Heru Budi : Ini Prioritas untuk Ditangani Serius

Megapolitan
Polisi Tangkap Ketua Panitia Konser Lentera Festival yang Diduga Gelapkan Uang Tiket

Polisi Tangkap Ketua Panitia Konser Lentera Festival yang Diduga Gelapkan Uang Tiket

Megapolitan
Diusung Jadi Cagub Pilkada Jakarta, Anies: Terima Kasih PKS, Kita Berjuang Sama-sama

Diusung Jadi Cagub Pilkada Jakarta, Anies: Terima Kasih PKS, Kita Berjuang Sama-sama

Megapolitan
Akibat Bakar Pakaian Istrinya, AS Ditetapkan Jadi Tersangka Kasus Kebakaran di Jalan Semeru Raya

Akibat Bakar Pakaian Istrinya, AS Ditetapkan Jadi Tersangka Kasus Kebakaran di Jalan Semeru Raya

Megapolitan
Bocah yang Jatuh dari Lantai 8 Rusunawa di Cakung Sebelumnya Pamit Mau Mengaji

Bocah yang Jatuh dari Lantai 8 Rusunawa di Cakung Sebelumnya Pamit Mau Mengaji

Megapolitan
Dugaan Pungli Oknum Ormas di Samping RPTRA Kalijodo, Minta Pengendara Motor dan Mobil Bayar untuk Melintas

Dugaan Pungli Oknum Ormas di Samping RPTRA Kalijodo, Minta Pengendara Motor dan Mobil Bayar untuk Melintas

Megapolitan
Imam Budi Hartono Besuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Berdoa dan Beri Santunan

Imam Budi Hartono Besuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Berdoa dan Beri Santunan

Megapolitan
Tangkap Paman dan Kakek, Kini Polisi Periksa Nenek Berkait Pencabulan 2 Cucunya di Depok

Tangkap Paman dan Kakek, Kini Polisi Periksa Nenek Berkait Pencabulan 2 Cucunya di Depok

Megapolitan
Kakak Korban Kecelakaan SMK Lingga Kencana Depok: Terima Kasih kepada Pihak yang Bantu Pengobatan Suci

Kakak Korban Kecelakaan SMK Lingga Kencana Depok: Terima Kasih kepada Pihak yang Bantu Pengobatan Suci

Megapolitan
Bocah 6 Tahun Tewas Terjatuh dari Lantai 8 Rusunawa di Cakung

Bocah 6 Tahun Tewas Terjatuh dari Lantai 8 Rusunawa di Cakung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com