Eveline menuturkan kisah bagaimana ia kehilangan putri sulungnya Amanda Dwi Nugroho (7) dalam sekejap. Tak jarang ia berhenti berkisah, terisak, dan memegangi dadanya.
"Saya hanya pengin nyeneng-nyenengin anak, makanya saya pergi ke STC (Senayan Trade Centre). Anak saya lama enggak saya ajak jalan-jalan. Hari itu hanya mau makan dan beli mainan karena bapaknya kebetulan lagi ada proyek di sana," kata warga Patal Senayan ini saat ditemui di kediamannya Selasa (11/11/2014) siang.
Jadilah Senin (10/11/2014) selepas Magrib, dengan sepeda motor, ia membawa ketiga anaknya untuk menemui sang suami. Mereka sekeluarga berencana untuk makan di salah satu restoran cepat saji ternama yang berada di gedung tersebut.
Namun cuaca yang mendung dan sempat turun hujan mengakibatkan baju Eveline dan anak-anaknya sedikit basah. Karena kelelahan, mereka pun duduk terlebih dahulu di sebuah bangku kayu yang berada di lantai satu mal yang berlokasi di Jalan Asia Afrika, Senayan, Jakarta Pusat itu.
Saat tengah duduk di bangku, ia pun membiarkan anaknya Amanda dan adiknya, Selvia (5), untuk melihat-lihat pemandangan di lantai bawah dengan berpegangan di pagar pembatas yang posisinya persis di belakang bangku.
Ia tak tahu, itulah saat terakhir putri sulungnya masih bernyawa. Karena setelah berpegangan pada pagar pembatas itulah, Amanda terkulai lemas. Ia pun jatuh tersungkur di lantai seketika itu juga. Eveline langsung panik dan menepuk-nepuk Amanda.
Sepuluh menit berlalu, putrinya masih belum sadar. "Setelah itu saya merasa aneh karena kakinya dingin sekali, bibirnya juga membiru. Suami langsung menyuruh ke rumah sakit," kata Eveline.
Saat itu, Eveline mengakui Amanda memang tidak mengenakan alas kaki. Namun ia tidak pernah menyangka karena itulah nyawa anaknya bisa terenggut. Sementara itu, Selvia yang menggunakan alas kaki selamat dari maut. Meskipun ia mengaku juga merasakan getaran listrik dan terdapat bekas memar pada pergelangan tangannya.
"Anak saya (Selvia) bilang, tadi getar-getar, aku takut makanya lepas. Rasanya kayak tersetrum. Dia sudah tahu tersetrum itu apa, karena dia pernah waktu di rumah, dan saya bilang seperti itulah tersetrum," kata Eveline.
Akhirnya, Eveline pun harus merelakan Amanda pergi untuk selama-lamanya. Selasa siang, Amanda dimakamkan di Utan Jati, Cengkareng, Jakarta Barat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.