Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Pilu Eveline Kehilangan Nyawa Anak di Senayan Trade Centre

Kompas.com - 11/11/2014, 16:02 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Air mata Eveline (30) tak terbendung saat putri kesayangannya harus dibungkus dengan kain kafan. Perasaannya hancur saat seharusnya ia pergi bersenang-senang dengan ketiga anaknya, namun malah pulang dengan membawa jenazah.

Eveline menuturkan kisah bagaimana ia kehilangan putri sulungnya Amanda Dwi Nugroho (7) dalam sekejap. Tak jarang ia berhenti berkisah, terisak, dan memegangi dadanya.

"Saya hanya pengin nyeneng-nyenengin anak, makanya saya pergi ke STC (Senayan Trade Centre). Anak saya lama enggak saya ajak jalan-jalan. Hari itu hanya mau makan dan beli mainan karena bapaknya kebetulan lagi ada proyek di sana," kata warga Patal Senayan ini saat ditemui di kediamannya Selasa (11/11/2014) siang.

Jadilah Senin (10/11/2014) selepas Magrib, dengan sepeda motor, ia membawa ketiga anaknya untuk menemui sang suami. Mereka sekeluarga berencana untuk makan di salah satu restoran cepat saji ternama yang berada di gedung tersebut.

Namun cuaca yang mendung dan sempat turun hujan mengakibatkan baju Eveline dan anak-anaknya sedikit basah. Karena kelelahan, mereka pun duduk terlebih dahulu di sebuah bangku kayu yang berada di lantai satu mal yang berlokasi di Jalan Asia Afrika, Senayan, Jakarta Pusat itu.

Saat tengah duduk di bangku, ia pun membiarkan anaknya Amanda dan adiknya, Selvia (5), untuk melihat-lihat pemandangan di lantai bawah dengan berpegangan di pagar pembatas yang posisinya persis di belakang bangku.

Ia tak tahu, itulah saat terakhir putri sulungnya masih bernyawa. Karena setelah berpegangan pada pagar pembatas itulah, Amanda terkulai lemas. Ia pun jatuh tersungkur di lantai seketika itu juga. Eveline langsung panik dan menepuk-nepuk Amanda.

Sepuluh menit berlalu, putrinya masih belum sadar. "Setelah itu saya merasa aneh karena kakinya dingin sekali, bibirnya juga membiru. Suami langsung menyuruh ke rumah sakit," kata Eveline.

Saat itu, Eveline mengakui Amanda memang tidak mengenakan alas kaki. Namun ia tidak pernah menyangka karena itulah nyawa anaknya bisa terenggut. Sementara itu, Selvia yang menggunakan alas kaki selamat dari maut. Meskipun ia mengaku juga merasakan getaran listrik dan terdapat bekas memar pada pergelangan tangannya.

"Anak saya (Selvia) bilang, tadi getar-getar, aku takut makanya lepas. Rasanya kayak tersetrum. Dia sudah tahu tersetrum itu apa, karena dia pernah waktu di rumah, dan saya bilang seperti itulah tersetrum," kata Eveline.

Akhirnya, Eveline pun harus merelakan Amanda pergi untuk selama-lamanya. Selasa siang, Amanda dimakamkan di Utan Jati, Cengkareng, Jakarta Barat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KNKT Telusuri Lisensi Pilot Pesawat Tecnam P2006T yang Jatuh di Tangsel

KNKT Telusuri Lisensi Pilot Pesawat Tecnam P2006T yang Jatuh di Tangsel

Megapolitan
KNKT Sebut Pesawat Jatuh di Tangsel Statusnya Bukan Pesawat Latih, tapi Milik Perseorangan

KNKT Sebut Pesawat Jatuh di Tangsel Statusnya Bukan Pesawat Latih, tapi Milik Perseorangan

Megapolitan
Jenazah Korban Pesawat Jatuh Telah Diambil dari RS Polri, Kini Dibawa Keluarga Menuju Rumah Duka

Jenazah Korban Pesawat Jatuh Telah Diambil dari RS Polri, Kini Dibawa Keluarga Menuju Rumah Duka

Megapolitan
948 Calon Jemaah Haji Asal Kota Bogor Diberangkatkan pada Musim Haji 2024

948 Calon Jemaah Haji Asal Kota Bogor Diberangkatkan pada Musim Haji 2024

Megapolitan
Casis Bintara yang Dibegal di Kebon Jeruk Dapat Hadiah Motor Baru

Casis Bintara yang Dibegal di Kebon Jeruk Dapat Hadiah Motor Baru

Megapolitan
Jenazah Korban Pesawat Jatuh di Tangsel Utuh, RS Polri: Kematian Disebabkan Benturan

Jenazah Korban Pesawat Jatuh di Tangsel Utuh, RS Polri: Kematian Disebabkan Benturan

Megapolitan
Jasad Wanita di Selokan Bekasi, Polisi Masih Dalami Dugaan Korban Hamil

Jasad Wanita di Selokan Bekasi, Polisi Masih Dalami Dugaan Korban Hamil

Megapolitan
Muncul Lagi meski Sudah Ditertibkan, Jukir Liar di Koja: Makan 'Gimana' kalau Dilarang?

Muncul Lagi meski Sudah Ditertibkan, Jukir Liar di Koja: Makan "Gimana" kalau Dilarang?

Megapolitan
Sebelum Hilang Kontak, Pilot Pesawat Jatuh di Tangsel Sempat Hubungi Menara Pengawas

Sebelum Hilang Kontak, Pilot Pesawat Jatuh di Tangsel Sempat Hubungi Menara Pengawas

Megapolitan
KNKT Pastikan Pesawat yang Jatuh di Tangsel Tidak Punya 'Black Box'

KNKT Pastikan Pesawat yang Jatuh di Tangsel Tidak Punya "Black Box"

Megapolitan
Siasat Begal di Jaktim: Berpura-pura Jadi 'Debt Collector' lalu Tuduh Pengendara Motor Berwajah Lugu Telat Bayar Cicilan

Siasat Begal di Jaktim: Berpura-pura Jadi "Debt Collector" lalu Tuduh Pengendara Motor Berwajah Lugu Telat Bayar Cicilan

Megapolitan
Isak Tangis Istri Korban Pesawat Jatuh di BSD Iringi Kepulangan Jenazah

Isak Tangis Istri Korban Pesawat Jatuh di BSD Iringi Kepulangan Jenazah

Megapolitan
Jasad Wanita di Selokan Jalan Juanda Bekasi, Terdapat Benturan pada Jidat

Jasad Wanita di Selokan Jalan Juanda Bekasi, Terdapat Benturan pada Jidat

Megapolitan
Penerbangan Pesawat yang Jatuh di BSD dalam Rangka Survei Landasan Baru di Tanjung Lesung

Penerbangan Pesawat yang Jatuh di BSD dalam Rangka Survei Landasan Baru di Tanjung Lesung

Megapolitan
Pesawat Jatuh di Tangsel, KNKT: Pilot Berkeinginan Mendarat Darurat di Lapangan Sunburst

Pesawat Jatuh di Tangsel, KNKT: Pilot Berkeinginan Mendarat Darurat di Lapangan Sunburst

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com