Kepala Subdit Penegakkan Hukum (Gakkum) Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Hindarsono mengatakan, pihaknya memang menargetkan penertiban sebanyak-banyaknya. Namun, jumlah tilang bukan sebagai tolok ukur keberhasilan operasi.
"Target memang sebanyak-banyaknya. Kita juga siapkan lembar tilang banyak. Tetapi, kalau pelanggaran masih ada, apa bisa dikatakan tujuan kita menjadikan lalu lintas yang tertib tercapai? Jadi target sebenarnya adalah mengubah perilaku berkendara dan meningkatkan kualitas keselamatan. Sudah terlalu banyak pelanggaran lalu lintas, kita ingin mengubah perilaku mental berkendara dengan operasi rutin," ujarnya di Mapolda Metro Jaya, Rabu (26/11).
Ia mengatakan, lokasi yang rawan pelanggaran antara lain di kawasan perbatasan dua wilayah. Sedangkan lawan arus juga ada di mana-mana.
"Yang terbanyak pasti lawan arus, ngetem, dan pelanggaran yang jamak seperti safety belt, pakai HP sambil berkendara, melewati garis stop, dan tidak mengenakan helm," tuturnya.
Operasi Zebra Jaya 2014 berlangsung hingga (9/12). Dalam operasi ini, polisi memfokuskan masalah pelanggaran lawan arus, pelanggaran rambu, berhenti sembarangan atau ngetem sembarangan tempat bagi angkutan umum, serta kanalisasi atau pengaturan lajur di jalan tol.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.