Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Transjakarta Ini Banyak yang Bekas Sopir Metromini

Kompas.com - 16/12/2014, 15:29 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama meminta PT Transjakarta untuk tidak merekrut sopir dari metromini yang kerap ugal-ugalan. Hal ini untuk mengantisipasi adanya kecelakaan bus transjakarta.

Sebagai informasi, bus transjakarta koridor VII jurusan PGC-Ancol menabrak pejalan kaki di Jalan Otista, Bidara Cina, Jatinegara, Jakarta Timur, Senin (15/12/2014) kemarin. Pejalan kaki bernama M Riski masih terbaring di Rumah Sakit UKI Cawang, Jakarta Timur. [Baca: Warga Menyeberang Sembarangan Tertabrak, Salahkah Sopir Transjakarta?]

"Transjakarta ini banyak yang bekas sopir metromini. Tahun depan, PT Transjakarta harus beri tindakan tegas. Kalau sopirnya enggak benar, ya langsung dicopot, gaji mereka sudah gede," kata Basuki, di Balaikota, Selasa (16/12/2014). [Baca: Tabrak Penyeberang, Bus Transjakarta Sempat Ingin Dibakar dan Penumpang Panik]

Pria yang akrab disapa Ahok itu menjelaskan, sopir bus transjakarta masih terbiasa dengan pola kerja saat mengemudikan metromini, yakni mengejar penumpang demi memenuhi setoran. Padahal, lanjut dia, sistem yang diterapkan transjakarta adalah sistem rupiah per kilometer. Dengan demikian, baik sepi maupun ramai penumpang tak memengaruhi pengemudi untuk mendapatkan bayaran.

Ia juga meminta operator untuk memberi sanksi tegas kepada sopir bus transjakarta yang masih ugal-ugalan. [Baca: Sudah Saatnya Polisi Tindak Warga yang Menyeberang Sembarangan]

"Jujur saja Jakarta ini harus mampu tahan hati dan saraf jantung kamu, berantem saja setiap hari. Jadi oknum sopir ini belagu, dia merasa kalau mau mecat dia, DKI enggak bakalan punya sopir nih. Kalau saya mau, saya tendang aja langsung," ucap Basuki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com