Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/12/2014, 16:24 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Uji coba pembatasan sepeda motor di ruas Jalan MH Thamrin-Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, mulai Rabu (17/12/2014) ini hingga sebulan ke depan dilakukan untuk membatasi kendaraan pribadi di jalan raya dan memaksimalkan angkutan umum secara bertahap. Pemerintah Provinsi DKI siap mengevaluasi uji coba kebijakan itu.

Kepala Bidang Manajemen Rekayasa Lalu Lintas Dinas Perhubungan DKI Jakarta Masdes Arofi, Selasa kemarin, mengatakan, 33 rambu larangan melintas bagi sepeda motor telah dipasang di sejumlah titik menuju ruas tersebut. Pada tahap awal ini, 10 bus tingkat disiapkan untuk melayani mobilitas, sementara 30 bus transjakarta disiagakan untuk menambah kapasitas angkut.

Panjang rute (dua arah) di ruas yang ditutup untuk sepeda motor, kata Masdes, sekitar sembilan kilometer. Dengan jarak antarbus pengangkut sekitar 10 menit, jumlah bus yang ada diperkirakan cukup untuk mengakomodasi pengendara yang beralih ke angkutan umum. ”Jika ternyata kurang bisa ditambah bus transjakarta,” ujarnya.

Survei Dinas Perhubungan DKI Jakarta, jumlah sepeda motor yang melintas di Jalan MH Thamrin-Medan Merdeka Barat pada jam sibuk pagi, yakni pukul 06.30-08.30, mencapai 10.500 unit. Dari jumlah itu, hanya sekitar 20 persen yang singgah di kantor-kantor di ruas itu. Sisanya adalah pengendara yang sekadar melintas, baik menuju Harmoni maupun sebaliknya.

”Ada sekitar 80 persen yang diperkirakan beralih ke jalur alternatif. Dinas perhubungan dan kepolisian menurunkan 268 petugas di jalan-jalan yang diperkirakan dapat limpahan kendaraan, antara lain Jalan Mas Mansyur, Cideng, dan Abdul Muis di sisi barat serta Jalan Moh Yamin, Agus Salim, dan Kebon Sirih di sisi timur,” ujarnya.

Uji coba akan berlangsung selama satu bulan hingga Januari tahun 2015 nanti. Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyatakan, pembatasan sepeda motor terbuka untuk evaluasi dan perbaikan. Namun, Basuki menyiratkan pembatasan harus tetap jalan meski ada persoalan terkait kesiapan lahan parkir dan angkutan pengganti.

Menurut Basuki, pengendara sepeda motor akan mencari alternatif jalan yang paling mudah dan bisa mereka tempuh untuk sampai dan meninggalkan lokasi di wilayah pembatasan. ”Ada jalan-jalan alternatif di sekitar lokasi yang ditutup yang bisa dilalui pesepeda motor. Biar uji coba dulu, nanti kekurangannya kami perbaiki,” ujarnya.

Keamanan pejalan kaki

Apabila ditempuh dengan sepeda motor berkecepatan rata-rata 60 km per jam, perjalanan dari Harmoni-Bundaran Hotel Indonesia pada pukul 14.00 (di luar jam kerja) sekitar 10 menit. Sepeda motor bisa diparkir di The City Tower yang menerapkan tarif Rp 2.000 per jam.

Dari gedung ini, cukup berjalan kaki sekitar 50 meter menuju Halte Tosari ICBC untuk berganti menggunakan bus tingkat gratis.

Adapun infrastruktur bagi pejalan kaki di ruas Jalan MH Thamrin dan Jalan Medan Merdeka Barat cukup memadai. Lebar trotoar sekitar 2 meter. Hanya menjelang Bundaran Hotel Indonesia, lebar trotoar menjadi 1 meter karena terimbas pembangunan proyek MRT.

Ketua Koalisi Pejalan Kaki Alfred Sitorus mengatakan, trotoar di kawasan ini perlu ditambah fasilitas pengamanan.

”Bulan September lalu, tamu kami yang berasal dari Jepang menjadi korban penjambretan. Dia tengah berjalan kaki di trotoar depan EX Plaza,” katanya.

Fasilitas pengamanan yang penting untuk kawasan ini antara lain kamera pemantau (CCTV) dan lampu penerangan. Kamera pemantau ini harus terhubung ke institusi pemerintah yang berwenang atau ke pihak kepolisian. Dengan begitu, petugas bisa segera merespons jika terjadi kejahatan terhadap pejalan kaki.

Selain itu, pohon perindang di kawasan itu juga sangat sedikit. ”Beberapa pohon ditebang karena ada penyempitan trotoar untuk pengerjaan proyek MRT,” ujarnya. (ART/MKN/DEA)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com