"Pelarangan sepeda motor bukanlah solusi, melainkan hanya memindahkan kemacetan dan kecelakaan ke jalan alternatif lainnya," ujar salah satu orator dalam demo tersebut. [Baca: Ahok Minta Warga Tak Mengeluh soal Pelarangan Motor]
Menurut mereka, pelarangan sepeda motor juga memunculkan indikasi bisnis antara pemerintah dan perusahaan parkir swasta. Sebab, saat tidak bisa melintas di kawasan larangan sepeda motor, pengendara jadi memarkir kendaraannya di kantong parkir dan mengeluarkan biaya lagi.
"Kebijakan ini harus kita tolak. Kebijakan tidak berpihak kepada rakyat, tetapi menguntungkan pengusaha jasa perparkiran," kata orator.
Kepolsek Menteng Ajun Komisaris Besar Polisi Gunawan mengatakan, demo ini berlangsung di Bundaran HI dan dilanjutkan ke Dinas Perhubungan DKI Jakarta. Selama demo berlangsung, tidak ada peralihan arus lalu lintas. "Sejauh ini masih kondusif sehingga tidak perlu dialihkan," ujar dia.
Pantauan Kompas.com, massa yang membawa atribut seperti spanduk berada di sisi utara Bundaran HI. Dengan mengendarai sepeda motor, demonstran mengungkapkan aspirasi mereka.
Masing-masing sepeda motor ditumpangi satu orang, ada pula yang berboncengan. Mereka tidak mengenakan seragam tertentu. Hanya saja, spanduk yang dibawa didominasi warna merah dan hitam.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyatakan, pembatasan sepeda motor didasari oleh tingginya kecelakaan lalu lintas yang melibatkan pengendara sepeda motor. Pembatasan sepeda motor juga diharapkan dapat mengurangi kemacetan di jalan-jalan protokol.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.