Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Dikenal Warga, Wagub Djarot Mengaku Pegawai Kontrak Transjakarta

Kompas.com - 06/01/2015, 19:08 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Meski telah menjabat sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta sejak 17 Desember 2014, sampai saat ini Djarot Saiful Hidayat belum dikenal warga secara luas. Hal itu terjadi saat Djarot melakukan inspeksi mendadak terhadap layanan bus transjakarta koridor I dan VI, Selasa (6/1/2015).

Salah satu orang yang tidak mengenal Djarot adalah Zaenal. Ia adalah petugas transjakarta yang saat itu sedang bertugas di Halte Dukuh Atas koridor VI. Usai bertanya-tanya mengenai jarak kedatangan rata-rata bus transjakarta di halte tersebut, Djarot bertanya kepada Zaenal.

"Kamu kenal saya enggak?" tanya Djarot.

"Tidak, pak," jawab Zaenal dengan wajah tampak sedikit bengong.

"Oh, ya sudah. Bagus kalau tidak kenal," ujar Djarot sambil berlalu bersamaan dengan datangnya bus. Djarot pun langsung masuk ke dalam bus yang mengarah ke Ragunan.

Di dalam perjalanan, Djarot menyempatkan diri berbincang dengan sejumlah penumpang. Cerita soal warga yang tak mengenalnya terus berlanjut. Kali ini Devi (20), salah seorang penumpang bus warga Ragunan.

Usai menanyakan tingkat kenyamanan bus ke wanita muda tersebut, Djarot bertanya ke Devi. Pertanyaan yang dilontarkan Djarot sama seperti pertanyaan yang diajukannya ke Zaenal. Dengan tampak malu-malu, Devi pun menjawab tidak tahu. "Belum kenalan," ujar dia.

Djarot yang kebetulan mengenakan seragam PNS warna coklat mengaku bahwa ia adalah pegawai kontrak yang khusus mengurus layanan bus transjakarta. "Saya pegawai kontrak yang tugas di transjakarta koridor VI. Makanya saya tadi tanya-tanya ke mbak," ujar mantan Wali Kota Blitar itu.

Meski demikian, salah seorang penumpang lainnya yang kebetulan rekan Devi, Fatma (36) dengan cepat menyanggah Djarot dan menyadari bahwa ia adalah orang nomor dua di Ibu kota. "Enggak, ini wakil gubernur kan? Tahu saya," ujar Fatma.

Dalam perbincangannya sendiri, kepada Djarot, Fatma dan Devi banyak mengeluhkan seputar tak maksimalnya fungsi pendingin udara di dalam bus. "AC-nya enggak dingin, pak. Apalagi kalau lagi penuh, tambah enggak berasa AC-nya. Kalau hujan juga sering bocor, pak," kata Fatma.

Djarot mengaku akan menampung semua keluhan dari penumpang tersebut. Ia pun menyatakan bahwa tak lama lagi bus-bus transjakarta akan segera diremajakan, khususnya bus-bus yang telah beroperasi sejak 2004.

"Ini memang bus sudah tua dan harus diremajakan. Tapi menurut saya, bus yang setiap hari digunakan dengan usia yang cukup tua, saya rasa masih cukup bagus. Tapi ada juga sudah tua yang bobrok," ucap Djarot.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com