Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mereka Mendulang Rezeki dari Banjir Jakarta

Kompas.com - 10/02/2015, 13:04 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Tidak beroperasinya transportasi umum akibat banjir yang melanda Jakarta, Senin (9/2/2015) kemarin, membawa berkah bagi sebagian tukang ojek. Mereka bisa mengantongi lebih Rp 700.000 dalam sehari dri mengantar penumpang ke berbagai tempat.

Pengguna jasa Ali (41), tukang ojek yang biasa mangkal di depan Gajah Mada Plaza, Jalan Gajah Mada, Jakarta Pusat, bertambah banyak saat mobil dan angkutan umum tidak bisa melintasi Jalan Gajah Mada-Hayam Wuruk dan wilayah sekitarnya yang sebagian tergenang.

"Kemarin (Senin 9/2), saya bisa mengantongi Rp 700.000. Itu sudah di luar jajan, makan dan rokok lho. Hari-hari biasa sih cuma dapat Rp150.000, paling banyak Rp 200.000 lah," kata Ali di Jakarta, Selasa (10/2/2015).

Rekan seprofesi Ali, warga Batu Ceper bernama Andre (27), juga mengumpulkan pendapatan sebanyak Ali kemarin.

"Samalah saya dapat segitu, Rp700.000-an. Kemarin kan busway (bus transjakarta) stop operasi dan karyawan banyak yang dipulangkan cepat, jadi kami untung sekali," kata Andre.

Meski mengaku kerepotan setiap banjir, Ali dan Andre berharap hujan turun hari ini sehingga mereka bisa mendapat keuntungan sebanyak kemarin.

"Kalau banjir kan risikonya banyak, motor bisa mogok dan keamanan harus lebih diperhatikan. Kita kasih servis lebih seperti menyediakan jas hujan makanya harganya kita naikin juga," kata Ali.

Tarif ojek di pangkalan depan Gajah Mada Plaza, yang digunakan oleh 20 tukang ojek, rata-rata naik Rp10.000 selama banjir. Misalnya, tarif dari Gajah Mada Plaza ke Wisma Antara, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, yang biasanya Rp 25.000 naik menjadi Rp 35.000 saat banjir.

Namun mereka mengatakan bahwa tak sembarangan orang bisa menjadi tukang ojek dan membawa penumpang dari pangkalan.

"Kalau di pangkalan kita, tukang ojek harus terdaftar. Harus dari kampung sekitar situ. Tidak boleh sembarangan ada yang menjadi tukang ojek dadakan," kata Ali.

Meski mendapat untung saat banjir, kedua tukang ojek itu berharap pemerintah DKI Jakarta bisa segera mengatasi masalah banjir.

"Memang kita untung sih kalau banjir. Tapi jangan lama-lama juga banjirnya, repot nanti kita.  Kalau motor sering mogok kan mahal juga ke bengkelnya," kata Andre.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Periksa General Affair Indonesia Flying Club Terkait Pesawat Jatuh di Tangsel

Polisi Periksa General Affair Indonesia Flying Club Terkait Pesawat Jatuh di Tangsel

Megapolitan
Progres Revitalisasi Pasar Jambu Dua Mencapai 90 Persen, Bisa Difungsikan 2 Bulan Lagi

Progres Revitalisasi Pasar Jambu Dua Mencapai 90 Persen, Bisa Difungsikan 2 Bulan Lagi

Megapolitan
Pemerkosa Remaja di Tangsel Mundur dari Staf Kelurahan, Camat: Dia Kena Sanksi Sosial

Pemerkosa Remaja di Tangsel Mundur dari Staf Kelurahan, Camat: Dia Kena Sanksi Sosial

Megapolitan
Tersangka Pembacokan di Cimanggis Depok Pernah Ditahan atas Kepemilikan Sajam

Tersangka Pembacokan di Cimanggis Depok Pernah Ditahan atas Kepemilikan Sajam

Megapolitan
Kasus DBD 2024 di Tangsel Mencapai 461, Dinkes Pastikan Tak Ada Kematian

Kasus DBD 2024 di Tangsel Mencapai 461, Dinkes Pastikan Tak Ada Kematian

Megapolitan
Selebgram Zoe Levana Terobos dan Terjebak di 'Busway', Polisi Masih Selidiki

Selebgram Zoe Levana Terobos dan Terjebak di "Busway", Polisi Masih Selidiki

Megapolitan
Terobos Busway lalu Terjebak, Selebgram Zoe Levana Bakal Diperiksa

Terobos Busway lalu Terjebak, Selebgram Zoe Levana Bakal Diperiksa

Megapolitan
Sulitnya Ungkap Identitas Penusuk Noven di Bogor, Polisi: Pelaku di Bawah Umur, Belum Rekam E-KTP

Sulitnya Ungkap Identitas Penusuk Noven di Bogor, Polisi: Pelaku di Bawah Umur, Belum Rekam E-KTP

Megapolitan
Sendi Sespri Iriana Diminta Jokowi Tingkatkan Popularitas dan Elektabilitas untuk Maju Pilkada Bogor

Sendi Sespri Iriana Diminta Jokowi Tingkatkan Popularitas dan Elektabilitas untuk Maju Pilkada Bogor

Megapolitan
Terlibat Jaringan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass, 6 WNI Ditangkap

Terlibat Jaringan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass, 6 WNI Ditangkap

Megapolitan
Bikin Surat Perjanjian dengan Jakpro, Warga Sepakat Tinggalkan Rusun Kampung Susun Bayam

Bikin Surat Perjanjian dengan Jakpro, Warga Sepakat Tinggalkan Rusun Kampung Susun Bayam

Megapolitan
Siswi SLB Diduga Dicabuli di Sekolah hingga Hamil, Orangtua Cari Keadilan

Siswi SLB Diduga Dicabuli di Sekolah hingga Hamil, Orangtua Cari Keadilan

Megapolitan
Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 22 Mei 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 22 Mei 2024

Megapolitan
Warga Lihat Ibunda Furqon Ketua Tani Kampung Susun Bayam Hendak Dibawa Paksa Saat Penggerudukan

Warga Lihat Ibunda Furqon Ketua Tani Kampung Susun Bayam Hendak Dibawa Paksa Saat Penggerudukan

Megapolitan
Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 22 Mei 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 22 Mei 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com