Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antisipasi Terminal Bayangan, Pengelola Buat Pakta Komitmen

Kompas.com - 17/02/2015, 21:44 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Unit Pelaksana Teknis (UPT) Terminal Bus Terpadu Pulo Gebang, Jakarta Timur, akan membuat pakta komitmen dengan operator bus agar tidak membuat terminal bayangan. Penandatangan pakta tersebut akan dilakukan saat Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama meresmikan terminal pada Maret nanti.

Tahap uji coba terminal sedang dilakukan dan mendapat respons positif dari pihak operator bus dan masyarakat sekitar. Sampai saat ini terdapat 18 PO bus yang bekerja sama dengan pihak pengelola Terminal Pulo Gebang.

Kepala Satuan Sarana dan Prasarana Terminal Pulo Gebang Baihaqi menjelaskan, upaya pembersihan terminal bayangan terus dilakukan pihak UPT. Terminal Pulo Gebang bekerja sama dengan instansi lainnya.

”Kemacetan di dalam kota juga disebabkan oleh adanya terminal bayangan,” kata Baihaqi, Selasa (17/2).

Ia menambahkan, jika di kemudian hari ada operator bus yang melanggar kesepakatan, operator bus akan dikenai sanksi sesuai dengan prosedur yang berlaku. ”Sanksi bisa berupa pemotongan trayek,” katanya.

Peresmian terminal akan dilaksanakan pada awal Maret 2015. ”Kami sedang terus berupaya mempersiapkan terminal hingga bisa beroperasi 100 persen,” ujarnya.

Terminal yang menghabiskan dana Rp 600 miliar tersebut masih terlihat sepi. Pada Selasa pagi, belum terlihat ada bus yang masuk ataupun keluar selain bus transjakarta.

Menurut Baihaqi, terminal masih sepi selain karena masih baru beroperasi, juga pembangunan jalan layang yang terhubung tol lingkar luar belum selesai. Sampai saat ini akses jalan ke terminal masih terbatas karena belum proyek jalan layang tersebut belum selesai. Pengguna jasa masih menggunakan jalan sisi timur terminal.

Sementara itu, beberapa fasilitas umum dalam gedung belum semuanya bisa dioperasikan. Seperti beberapa toilet di lantai satu yang belum bisa digunakan. Lampu lift yang padam juga mengganggu pengguna jasa terminal.

Terminal yang pembangunannya sudah rampung 100 persen ini belum bisa dioperasikan secara maksimal lantaran belum banyak pengunjung yang datang. Beberapa ruangan kantor pun masih terkunci dan belum terpakai. (B09)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Megapolitan
Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Megapolitan
Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut   Investasi SDM Kunci Utama

Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut Investasi SDM Kunci Utama

Megapolitan
Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Megapolitan
Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Megapolitan
Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Megapolitan
Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

Megapolitan
DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Megapolitan
Tak Lagi Marah-marah, Rosmini Tampak Tenang Saat Ditemui Adiknya di RSJ

Tak Lagi Marah-marah, Rosmini Tampak Tenang Saat Ditemui Adiknya di RSJ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com