Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebakaran di Sawah Besar, Warga Berurai Air Mata dan Kehilangan Anaknya

Kompas.com - 23/02/2015, 19:19 WIB
Ai Chintia Ratnawati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Api yang membakar permukiman warga di Jalan Karang Anyar, Kecamatan Sawah Besar, Jakarta Pusat, belum bisa dipadamkan, Senin (23/2/2015) petang. Berdasarkan pantauan Kompas.com, api sudah menyambar hingga Gang 4 Jalan Karang Anyar RT 08 RW 02.

Sedikitnya 22 mobil pemadam kebakaran dikerahkan ke lokasi. Dua ambulans terlihat berjaga-jaga untuk mengantisipasi adanya korban.

Tim pemadam kebakaran dibantu warga masih sibuk memadamkan si jago merah. Sebagian warga sibuk mengangkut harta benda yang masih bisa diselamatkan. Tak sedikit dari mereka berurai air mata menyaksikan tempat tinggalnya terbakar.

Bahkan ada yang sibuk mencari keluarganya, seperti Try Wahyuningsih (45), yang mencari anaknya, Doni (18). "Tadi dia membantu temannya, dan belum ketemu," ujar Try sambil berkaca-kaca. [Baca: Permukiman di Kawasan Sawah Besar Dilalap Api]

Try juga sibuk bertanya ke warga lainnya perihal keberadaan anaknya, tetapi tidak seorang pun yang melihatnya. "Saya cemas," kata dia.

Adapun Andra Ramadhan (32), warga yang sedang berada di sekitaran Jalan Lautze, langsung berlari ke rumahnya setelah melihat api.

"Pas lagi arah pulang kerja, saya melihat api. Langsung saja saya mendekati lokasi," ujarnya. Andra menduga api tersebut berasal dari rumah di Gang I. "Asalnya dari rumah yang dekat rel kereta," ujarnya.

Aksi petugas memadamkan api ini menarik perhatian warga. Akibatnya, arus lalu lintas di sekitar lokasi menjadi terhambat. Kemacetan terpantau di ruas Jalan Sawah Besar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Megapolitan
Kemiskinan dan Beban Generasi 'Sandwich' di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Kemiskinan dan Beban Generasi "Sandwich" di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Megapolitan
Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon 'Debt Collector'

Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon "Debt Collector"

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

Megapolitan
Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Megapolitan
Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Megapolitan
Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com