Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kerugian Masyarakat Jakarta akibat Kisruh APBD

Kompas.com - 03/03/2015, 13:20 WIB
Tara Marchelin Tamaela

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kisruh anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) DKI Jakarta dikhawatirkan akan mengakibatkan kerugian bagi masyarakat Ibu Kota. Kerugian tersebut dapat berpengaruh pada pelayanan publik.

"Pelayanan publik itu akan terancam lumpuh," kata Manajer Advokasi dan Investigasi Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra) Apung Widadi dalam konferensi pers Sekretariat Nasional Fitra, Jakarta, Selasa (3/3/2015).

Apung menjelaskan, hak rakyat terkait kesehatan dan pendidikan akan terhambat. Anggaran Kartu Jakarta Sehat 2015 senilai Rp 1,3 triliun dan anggaran Kartu Jakarta Pintar 2015 senilai Rp 2,2 triliun terancam terlambat turun akibat permasalahan ini. Begitu juga dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) senilai Rp 2,51 triliun.

Keterlambatan ini akan menyebabkan semakin menurunnya pelayanan publik di bidang pendidikan dan kesehatan karena jatuh tempo penarikan puskesmas, rumah sakit, dan sekolah menjadi terhambat.

"Bayangkan, sebelum ada konflik saja pelayanan di rumah sakit dan puskesmas sudah malas karena sistem reimburse dari APBD terlambat, apalagi sudah seperti ini," kata Apung.

Selain pelayanan publik, kata dia, kerugian juga dapat berimbas pada mangkraknya proyek MRT karena APBD 2015 yang tak kunjung disahkan. Penyerapan APBD DKI Jakarta juga diprediksikan akan semakin rendah daripada tahun sebelumnya yang hanya sebesar 80 persen.

Kepentingan publik

Melihat kerugian yang akan dialami masyarakat, Fitra menuntut agar para pihak yang bertikai mendahulukan kepentingan masyarakat. Sebab, pendapatan asli daerah DKI Jakarta murni diperoleh dari masyarakat Jakarta.

Sebagai informasi, pendapatan asli daerah Jakarta sebesar Rp 45,32 triliun diperoleh dari pajak, nilai jual obyek pajak (NJOP), serta pajak bumi dan bangunan (PBB) masyarakat Jakarta.

"Bayangkan kemudian dengan APBD seperti ini dijadikan bancakan elite, bagi-bagi proyek," kata Apung.

Menurut dia, kisruh APBD 2015 yang terjadi antara DPRD dan Pemprov DKI Jakarta dapat menjadi cerminan bagi pembahasan anggaran di daerah-daerah lain.

"Momentum perdebatan pemda dan DPRD harus menjadi refleksi untuk perbaikan pembahasan anggaran di seluruh daerah," kata Apung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lapor Kehilangan di Bogor Tak Perlu Datang ke Kantor Polisi, Ini Cara dan Syaratnya

Lapor Kehilangan di Bogor Tak Perlu Datang ke Kantor Polisi, Ini Cara dan Syaratnya

Megapolitan
Teganya Royan Cabuli 11 Anak di Bawah Umur di Bogor dengan Modus Penyewaan Sepeda Listrik

Teganya Royan Cabuli 11 Anak di Bawah Umur di Bogor dengan Modus Penyewaan Sepeda Listrik

Megapolitan
Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 29 Mei 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 29 Mei 2024

Megapolitan
Aksi Pemalsu KTP dan SIM di Jaksel: Cari Pembeli lewat Facebook, Raup Rp 30 Juta Per Bulan

Aksi Pemalsu KTP dan SIM di Jaksel: Cari Pembeli lewat Facebook, Raup Rp 30 Juta Per Bulan

Megapolitan
Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 29 Mei 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 29 Mei 2024

Megapolitan
Teka-teki Mayat Pria dalam Toren di Pondok Aren: Kronologi Penemuan dan Hasil Otopsi Sementara

Teka-teki Mayat Pria dalam Toren di Pondok Aren: Kronologi Penemuan dan Hasil Otopsi Sementara

Megapolitan
Temuan Mayat dalam Toren di Pondok Aren, Polisi: Saat Terendam Air, Kondisi Korban Masih Hidup

Temuan Mayat dalam Toren di Pondok Aren, Polisi: Saat Terendam Air, Kondisi Korban Masih Hidup

Megapolitan
Tak Ada Luka di Tubuh Mayat dalam Toren di Pondok Aren Berdasar Hasil Otopsi

Tak Ada Luka di Tubuh Mayat dalam Toren di Pondok Aren Berdasar Hasil Otopsi

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Penemuan Mayat Membusuk di Dalam Toren | SIM C1 Resmi Diterbitkan

[POPULER JABODETABEK] Penemuan Mayat Membusuk di Dalam Toren | SIM C1 Resmi Diterbitkan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 29 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam Ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 29 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam Ini Cerah Berawan

Megapolitan
Rute Transjakarta 11W Stasiun Klender-Pulo Gadung

Rute Transjakarta 11W Stasiun Klender-Pulo Gadung

Megapolitan
Petugas Gabungan Tertibkan Parkir Liar di Senen, 25 Motor Diangkut

Petugas Gabungan Tertibkan Parkir Liar di Senen, 25 Motor Diangkut

Megapolitan
Warga di Pondok Aren Mengaku Tak Bisa Tidur Usai Temukan Mayat di Toren Air Rumahnya

Warga di Pondok Aren Mengaku Tak Bisa Tidur Usai Temukan Mayat di Toren Air Rumahnya

Megapolitan
Sebelum Mayat Dalam Toren Air di Pondok Aren Ditemukan, Warga Sempat Dengar Suara Jeritan

Sebelum Mayat Dalam Toren Air di Pondok Aren Ditemukan, Warga Sempat Dengar Suara Jeritan

Megapolitan
Kemen PPPA Beri Pendampingan Hukum untuk Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan di Kalideres

Kemen PPPA Beri Pendampingan Hukum untuk Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan di Kalideres

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com