Pada Selasa (10/3/2015) ini, api sudah dapat dijinakkan dan petugas tengah melakukan pendinginan. Namun situasi pasca-kebakaran di gedung berlantai 20 itu belum kondusif. Sekeliling gedung dipenuhi pecahan kaca yang jatuh dari lantai yang terbakar.
Selain puing kaca, kertas juga banyak berjatuhan dari atas gedung. Dampak dari kebakaran ini juga merembet ke sejumlah bangunan yang ada bersebelahan Wisma Kosgoro. Sebut saja kantor Bank Sinarmas, kantor Oil Center, dan sebuah masjid persis di belakang Wisma Kosgoro juga ikut terdampak.
Beberapa pekerja di Wisma Kosgoro nampak bertahan di belakang gedung di Masjid Kosgoro. Di kantor Bank Sinarmas, orang tak dapat melintas di selasar yang berbatasan dengan Wisma Kosgoro. Selasar ini belum dapat dilintasi pejalan kaki karena puing kaca terkadang masih berjatuhan. Sementara itu pintu masuk ke di Masjid Kosgoro juga masih tertutup.
Jalan MH Thamrin juga belum dapat normal sepenuhnya lantaran kendaraan pemadam masih berjubel di pinggiran jalan. Khusus di gedung Wisma Kosgoro, tak nampak aktivitas pekerja di lantai dasarnya. Kebanyakan yang terlihat petugas pemadam, sekuriti, dan beberapa pekerja kebersihan gedung.
Sekitar pukul 10.00, serpihan pecahan kaca masih berjatuhan dari atas gedung. Petugas damkar memang memecahkan jendela untuk bisa menembus gedung dan mengeluarkan asap dari dalam gedung.
Asap putih memang masih terlihat membumbul keluar gedung. Kaca di sekeliling lantai yang terbakar hampir sebagian besar bolong-bolong baik karena api maupun sengaja dipecahkan untuk proses pemadaman.
Menurut Kepala Seksi Sektor Kemayoran Sudin Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Jakarta, Unggul Wibowo, sekitar 20 petugas pemadam kebakaran berada di lantai 16 hingga lantai 20 yang terbakar. Mereka melakukan upaya pendinginan di dalam gedung.
"Petugas kami menggunakan alat bantu pernafasan untuk melakukan pendinginan," kata Unggul, kepada Kompas.com.
Unggul mengatakan, asap hitam pada pagi tadi sempat ada di dalam gedung. Untuk itu petugas pemadam menurutnya mesti memecahkan kaca agar asap tidak terperangkap.
"Asap di dalam gedung itu tadinya pekat dan berputar-putar di dalam. Makanya kaca perlu dipecahkan supaya asapnya keluar," ujar Unggul.
Menurut Unggul, pemadam masih standby di lokasi. Sebab, kebakaran belum dinyatakan padam. "Padam kalau sudah tidak ada asap, baru kebakaran sudah dinyatakan selesai," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.