Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekda DKI Jelaskan Penyebab Anggaran Pendidikan Turun

Kompas.com - 17/03/2015, 15:33 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah mengakui, alokasi anggaran untuk bidang pendidikan pada tahun ini mengalami penurunan. Penurunannya ialah sebesar 3 persen, dari 27 persen pada tahun lalu menjadi hanya 24 persen pada tahun ini.

Menurut Saefullah, penurunan disebabkan perpindahan kewenangan kegiatan rehabilitasi gedung sekolah, dari sebelumnya berada di Dinas Pendidikan ke Dinas Perumahan dan Gedung Pemerintahan.

"Karena kegiatan-kegiatan rehab total gedung sekolah diserahkan ke Dinas Perumahan dan Gedung Pemerintahan. Alasannya supaya orang pendidikan tidak berpikir proyek, tetapi mikir-nya fokus ke akademik," kata dia kepada Kompas.com, di Balai Kota, Selasa (17/3/2015).

Meski demikian, kata Saefullah, cara yang dilakukan oleh Pemprov DKI itu tidak mendapat persetujuan dari Kemendagri. Hal itu menjadi salah satu poin yang dikritisi pada evaluasi Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) 2015.

Menurut Saefullah, Kemendagri menganggap cara ini tidak dibenarkan dalam sistem akuntansi. Karena itu, Pemprov DKI akan mengembalikan kewenangan kegiatan rehabilitasi gedung sekolah kembali ke Dinas Pendidikan.

Dengan demikian, Saefullah memastikan alolasi anggaran untuk bidang pendidikan akan kembali meningkat. "Kita akan kembalikan. Nanti akan kelihatan. Akan naik lagi anggarannya (untuk bidang pendidikan)" ujar mantan Wali Kota Jakarta Pusat itu.

Sebelumnya, Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Heru Budi Hartono menjelaskan hal yang sama. Penurunan alokasi anggaran untuk Dinas Pendidikan turun karena ada pemindahan kewenangan rehabilitasi gedung dipindahkan dari Dinas Pendidikan ke Dinas Perumahan dan Gedung Pemerintahan. [Baca: "Nanti di Sekolah Akan Ada Pelajaran Cara Mengaduk Semen"]

Sebelumnya, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Triwisaksana menyesalkan penurunan anggaran pendidikan di APBD 2015, yakni dari 24 persen menjadi 21 persen. Hal itu juga yang disoroti oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dalam evaluasinya. Demikian kata pria yang akrab disapa Sani tersebut. [Baca: DPRD: Terjadi Ketidakadilan dalam Anggaran Belanja Versi Pemprov DKI]

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com