"Masyarakat DKI Jakarta yang mengaku kenal dengan Ahok sebanyak 96,6 persen, sedangkan Lulung berada pada peringkat kedua, sebesar 56,4 persen," kata Kepala Lembaga Survei Populi Center Nico Harjanto, Senin (23/3/2015).
Hasil survei popularitas tokoh pejabat publik itu terangkum dalam sebuah penelitian bertajuk "Kinerja Pemerintah dan Tokoh Politik di Mata Masyarakat Jakarta". Penelitian tersebut dilakukan pada tanggal 11 sampai 15 Maret 2015 dengan 1.000 responden dari masyarakat di seluruh wilayah DKI Jakarta.
Nama-nama yang populer setelah Ahok dan Lulung adalah Nachrowi Ramli (46,7 persen), Djarot Saiful Hidayat (46,4 persen), Biem Benyamin (36,1 persen), Faisal Basri (31,5 persen), dan beberapa tokoh lainnya baik di eksekutif maupun legislatif DKI.
Nico menambahkan, tingkat popularitas Ahok berbanding lurus dengan tingkat elektabilitas. Sebanyak 23,1 persen responden menjawab akan memilih Ahok kembali menjadi gubernur DKI jika ada pemilihan lagi.
"Nama Basuki Tjahaja Purnama sebagai top of mind masyarakat. Menyusul di peringkat kedua sebesar 7,7 persen untuk Fauzi Bowo dan 7,5 persen masih menyebut nama Presiden Jokowi," tambah Nico.
Nama lain yang cukup populer seperti Nachrowi maupun Lulung tidak dianggap masyarakat sebagai tokoh yang electable, seperti persentase yang memilih Lulung, hanya 0,9 persen responden.
Ahok pernah mengungkapkan bahwa dia berniat maju kembali dalam pemilihan umum kepala daerah pada 2017 mendatang. Untuk bisa maju tanpa usungan partai, Ahok berencana meminta dukungan masyarakat DKI dengan mengumpulkan fotokopi kartu tanda penduduk (KTP).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.