Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai-ramai Tinggalkan Kendaraan Pribadi karena KTT Asia-Afrika

Kompas.com - 22/04/2015, 07:57 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Keramaian sudah terlihat di Stasiun Tanah Abang, Rabu (22/4/2015) pagi. Sebagian besar penumpang yang keluar stasiun didominasi oleh karyawan yang berkantor di beberapa area yang ditutup dalam rangka pelaksanaan Konferensi Asia-Afrika.

Salah satu karyawan, Desi (27), mengungkapkan bahwa biasanya dia naik kendaraan pribadi, yakni mobil, untuk berangkat ke kantornya yang berada di bilangan Senayan, Jakarta Selatan. Namun, karena ada informasi soal penutupan jalan-jalan protokol, Desi memutuskan untuk naik kereta lalu melanjutkan perjalanan dengan angkutan umum.

"Biasanya naik mobil, saya juga kurang tahu sebenarnya kalau naik angkutan umum, browsing-browsing saja. Kalau kereta sih katanya yang paling gampang turun di Tanah Abang saja," ucap Desi.

Desi mengaku jarang naik kereta sehingga dia pun berangkat lebih awal dari tempat tinggalnya di BSD, Tangerang. Kereta yang Desi tumpangi adalah dari Stasiun Serpong.

Menurut dia, tidak terlalu sulit untuk naik kereta karena dari Stasiun Serpong menuju Stasiun Tanah Abang merupakan satu rangkaian. "Enggak usah ganti-ganti kereta jadi saya enggak begitu bingung. Paling nanti naik kopaja sambil tanya-tanya saja," tambah dia.

Karyawan lain, Rendy (31), juga menggunakan jasa transportasi kereta api untuk menuju tempat kerjanya yang ada di gedung Indosat, Jalan MH Thamrin. Jika biasanya dia naik sepeda motor melalui Jalan Budi Kemuliaan, kini dia memilih naik kereta sampai Stasiun Tanah Abang untuk mengantisipasi penutupan dan pengalihan jalan yang diberlakukan polisi hari ini.

"Takutnya nanti bingung kalau naik motor, mending naik kereta saja dulu terus lanjutin sama ojek," jelas Rendy.

Pantauan Kompas.com, di pintu keluar Stasiun Tanah Abang sejak jam 06.30 WIB, sudah cukup banyak penumpang yang adalah karyawan keluar dari stasiun. Kebanyakan mereka melanjutkan perjalanan dengan angkot dan kopaja. Sedangkan beberapa lagi memilih untuk naik ojek. Beberapa tukang ojek pun sudah memasang tarif sendiri.

"Ayo ke Abdul Muis Rp 8.000, ayo, Bu," seru salah satu tukang ojek.

Terkait puncak penyelenggaraan KTT Asia-Afrika di Jakarta, sejumlah jalan utama di Jakarta akan ditutup total untuk sementara waktu pada Rabu (22/4/2015) pagi dan malam. Penutupan itu bertujuan mensterilkan jalan yang akan dilintasi tamu KAA, khususnya para kepala negara.

Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Risyapudin mengatakan, jalan-jalan itu adalah Jalan Jenderal Sudirman, Jalan MH Thamrin, Jalan Gatot Soebroto, Jalan Rasuna Said, jalan-jalan menuju arah Senayan, dan kawasan Blok M. Penutupan pagi dilakukan pada 06.00-10.00 WIB. Saat itu adalah waktu para delegasi keluar dari hotel menuju Jakarta Convention Center (JCC).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

Megapolitan
Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Megapolitan
Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya 'Nyentong' Nasi Sendiri

Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya "Nyentong" Nasi Sendiri

Megapolitan
Hampir Dua Pekan, Preman yang Hancurkan Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Hampir Dua Pekan, Preman yang Hancurkan Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Megapolitan
Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Megapolitan
KPU DKI Terima 2 Bacagub Independen yang Konsultasi Jelang Pilkada 2024

KPU DKI Terima 2 Bacagub Independen yang Konsultasi Jelang Pilkada 2024

Megapolitan
Kecamatan Grogol Petamburan Tambah Personel PPSU di Sekitar RTH Tubagus Angke

Kecamatan Grogol Petamburan Tambah Personel PPSU di Sekitar RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Alasan Pria Ini Bayar Sesukanya di Warteg, Ingin Makan Enak tapi Uang Pas-pasan

Alasan Pria Ini Bayar Sesukanya di Warteg, Ingin Makan Enak tapi Uang Pas-pasan

Megapolitan
Bakal Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Tim Pemenangan Noer Fajrieansyah Konsultasi ke KPU

Bakal Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Tim Pemenangan Noer Fajrieansyah Konsultasi ke KPU

Megapolitan
Lindungi Mahasiswa yang Dikeroyok Saat Beribadah, Warga Tangsel Luka karena Senjata Tajam

Lindungi Mahasiswa yang Dikeroyok Saat Beribadah, Warga Tangsel Luka karena Senjata Tajam

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com