Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Capai Target-target Ini, Pejabat DKI Terancam Dipecat Ahok

Kompas.com - 07/05/2015, 19:09 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama memiliki beberapa indikator penilaian kinerja pejabat Pemprov DKI. Apabila pejabat DKI tidak memiliki kinerja baik dan tidak mampu memenuhi indikator itu, Basuki tak segan untuk memecat serta menjadikan pejabat itu sebagai staf.

Kemudian, apa saja indikator penilaian Basuki terhadap seorang pejabat?

"Sekarang kan ada sistem e-budgeting dan dia harus selesaikan lelang. Lelang dulu baru uangnya keluar, jangan keluarkan uang dulu baru lelang. Kamu habis waktu 1-5 bulan hanya untuk lelang dan program enggak jalan, itu yang jadi indikator," kata Ahok, sapaan Basuki, di Balai Kota, Kamis (7/5/2015). 

Ia pun akan menginstruksikan Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Saefullah untuk menindaklanjuti permasalahan kepegawaian ini.

Sementara itu, pada kesempatan berbeda, Saefullah mengatakan, serapan anggaran oleh satuan kerja perangkat daerah (SKPD) dan unit kerja perangkat daerah (UKPD) menjadi salah satu indikator penilaian kinerja pejabat DKI.

Instansinya selalu melakukan monitor atau pengawasan di Badan Layanan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah (BULP) DKI. Dari sana, akan terlihat SKPD maupun UKPD mana yang sudah melaksanakan lelang maupun yang belum menyerahkan dokumen lelang.

Kemudian, untuk dinas teknis, dia juga melihat indikator pelaporan serta pengaduan warga.

Pemprov DKI telah meluncurkan aplikasi QLUE yang bisa diunduh di Android Playstore. Melalui aplikasi ini, dapat terlihat lurah, camat, wali kota, suku dinas, maupun dinas mana yang banyak pengaduan warganya.

"Kami juga menilai respons terhadap pengaduan warga itu. Biasanya sih yang banyak pengaduan itu Dinas Pekerjaan Umum Tata Air dan Bina Marga, Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah Perdagangan (KUMKMP), Dinas Perhubungan, Dinas Kebersihan, dan Dinas Perumahan," kata Saefullah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPU Lantik 60 PPK untuk Kawal Pilkada Bekasi 2024

KPU Lantik 60 PPK untuk Kawal Pilkada Bekasi 2024

Megapolitan
Beraksi di ITC Cempaka Mas dan RSUD Koja, Pelaku Pereteli 3 Ban Mobil dalam 20 Menit

Beraksi di ITC Cempaka Mas dan RSUD Koja, Pelaku Pereteli 3 Ban Mobil dalam 20 Menit

Megapolitan
Cerita Fransiskus Asal Flores, Rela Cuti Kuliah demi Jadi Taruna STIP

Cerita Fransiskus Asal Flores, Rela Cuti Kuliah demi Jadi Taruna STIP

Megapolitan
Pemprov DKI Larang 'Study Tour', Korbankan Pengalaman Anak

Pemprov DKI Larang "Study Tour", Korbankan Pengalaman Anak

Megapolitan
PSI Buka Penjaringan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur untuk Pilkada DKI Jakarta

PSI Buka Penjaringan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur untuk Pilkada DKI Jakarta

Megapolitan
Sebelum Penerimaan Dimoratorium, Catar STIP Sudah Bayar Rp 2 Juta untuk Seleksi Masuk

Sebelum Penerimaan Dimoratorium, Catar STIP Sudah Bayar Rp 2 Juta untuk Seleksi Masuk

Megapolitan
Harapan Baru Keluarga Vina Cirebon, Hotman Paris Turun Tangan dan Ungkap Kejanggalan Kasus Pembunuhan

Harapan Baru Keluarga Vina Cirebon, Hotman Paris Turun Tangan dan Ungkap Kejanggalan Kasus Pembunuhan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Donasi Palsu untuk Korban Kecelakaan SMK Lingga Kencana | Miliaran Hasil Parkir Mengalir ke Ormas dan Oknum Aparat

[POPULER JABODETABEK] Donasi Palsu untuk Korban Kecelakaan SMK Lingga Kencana | Miliaran Hasil Parkir Mengalir ke Ormas dan Oknum Aparat

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 17 Mei 2024 dan Besok: Siang ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 17 Mei 2024 dan Besok: Siang ini Cerah Berawan

Megapolitan
Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW1

Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW1

Megapolitan
Banyak Jukir Liar, Pengelola Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab

Banyak Jukir Liar, Pengelola Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab

Megapolitan
Pencuri Ban Mobil di ITC Cempaka Mas dan RSUD Koja Jual Barang Curian ke Penadah Senilai Rp 1.800.000

Pencuri Ban Mobil di ITC Cempaka Mas dan RSUD Koja Jual Barang Curian ke Penadah Senilai Rp 1.800.000

Megapolitan
Hotman Paris Duga Ada Oknum yang Ubah BAP Kasus Vina Cirebon

Hotman Paris Duga Ada Oknum yang Ubah BAP Kasus Vina Cirebon

Megapolitan
Begal Calon Siswa Bintara Tewas Ditembak di Dada Saat Berusaha Kabur

Begal Calon Siswa Bintara Tewas Ditembak di Dada Saat Berusaha Kabur

Megapolitan
Tiga Pembunuh Vina di Cirebon Masih Buron, Hotman Paris: Dari Awal Kurang Serius

Tiga Pembunuh Vina di Cirebon Masih Buron, Hotman Paris: Dari Awal Kurang Serius

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com