Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Pengakuan RA soal PSK Artis

Kompas.com - 11/05/2015, 15:45 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — RA (32), mucikari yang menaungi pekerja seks komersial (PSK) artis, mengaku mendapat keuntungan puluhan juta rupiah. Mantan make-up artist itu memotong 20 persen-30 persen dari tarif seorang PSK yang mendapat pesanan.

"(Dapat) 20 persen. Tergantung jual harganya berapa itu (untuk PSK). Saya menerima Rp 20 juta-Rp 30 juta sebulan. Kalau itu ada ya," kata RA ditemui di Mapolres Metro Jakarta Selatan, Senin (11/5/2015).

RA menjalankan pekerjaan sebagai mucikari sejak tahun 2013. Sejauh ini, dia mempunyai 200 anak asuh. Anak asuh tersebut berasal dari berbagai macam kalangan, termasuk artis dan model.

Untuk satu kali memakai jasa PSK, pelanggan membayar uang Rp 80 juta hingga Rp 200 juta. Ini untuk biaya short time atau sekali melayani.

"Uang ini cukup buat saya hidup. Buat beli baju. Cukup buat saya sampai sekarang," ujarnya.

Memiliki gaya kemayu, RA juga tidak pernah mau disebut "emak" oleh artis atau model yang dijadikan pekerja seks komersial. Dia menganggap 200 anak buahnya seperti hubungan keluarga kakak dan adik.

Biasanya, artis dan model memanggil RA dengan sebutan "kakak" karena untuk sapaan emak banyak diungkapkan bagi para make-up artist.

Istilah arisan untuk pekerjaan menjajakan seks sering dia utarakan ketika menginginkan artis atau model melakukan hubungan intim dengan para pejabat. Hal ini biar orang lain tidak mengetahui istilah itu.

"Kita sebutnya ini 'arisan'. Ya biar etis saja, kan enggak etis kalau langsung tanya begitu saja. Harus tanya, 'Dik, bisa enggak?' Kalau artis iya, ya saya iyakan ke klien. Tapi, kalau enggak mau, ya saya tolak," tuturnya.

Dia membantah arisan itu seperti arisan yang dikocok dan pemenang akan mendapatkan jasa seks dari artis dan model itu. Selama dua tahun belakangan ini, dia selalu bekerja sendirian tanpa ada perantara.

"Bukan dikocok terus siapa yang menang, terus sama klien. Arisan cuma istilah saja. Saya kerja sendiri, enggak sama orang lain. Yang saya jual cewek semua, enggak ada cowok," tuturnya.

Perekrutan pekerja seks komersial untuk kalangan artis, kata dia, ialah dari mulut ke mulut. Karena itu, banyak artis yang ingin mendapatkan uang dengan cara mudah.

"Enggak ada open recruitment, cuma dari teman ke teman saja. 'Oh itu si Oddie itu anak-anaknya banyak, si Oddie kliennya banyak,'" tuturnya. (Bintang Pradewo)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pecat Ketua RW di Kalideres, Lurah Sebut karena Suka Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin

Pecat Ketua RW di Kalideres, Lurah Sebut karena Suka Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin

Megapolitan
Sopir JakLingko Ugal-ugalan, Penumpang Bisa Melapor ke 'Call Center' dan Medsos

Sopir JakLingko Ugal-ugalan, Penumpang Bisa Melapor ke "Call Center" dan Medsos

Megapolitan
Penjelasan Polisi Soal Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ Berubah Jadi Pelat Putih

Penjelasan Polisi Soal Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ Berubah Jadi Pelat Putih

Megapolitan
Cerita Warga soal Tanah di Perumahan New Anggrek 2 GDC Depok yang Longsor Tiap Hujan

Cerita Warga soal Tanah di Perumahan New Anggrek 2 GDC Depok yang Longsor Tiap Hujan

Megapolitan
Pemecatan Ketua RW di Kalideres Bukan Soal Penggelapan Dana, Lurah: Dia Melanggar Etika

Pemecatan Ketua RW di Kalideres Bukan Soal Penggelapan Dana, Lurah: Dia Melanggar Etika

Megapolitan
Kecelakaan yang Libatkan Mobil Dinas Polda Jabar di Tol MBZ Diselesaikan secara Kekeluargaan

Kecelakaan yang Libatkan Mobil Dinas Polda Jabar di Tol MBZ Diselesaikan secara Kekeluargaan

Megapolitan
Kronologi 4 Warga Keroyok Mahasiswa yang Beribadah di Kontrakan Tangsel

Kronologi 4 Warga Keroyok Mahasiswa yang Beribadah di Kontrakan Tangsel

Megapolitan
Viral Video Pelecehan Payudara Siswi SMP di Bogor, Pelaku Diduga ODGJ

Viral Video Pelecehan Payudara Siswi SMP di Bogor, Pelaku Diduga ODGJ

Megapolitan
Kronologi Kecelakaan Mobil Yaris di Tol Cijago Depok yang Tewaskan Petugas Kebersihan

Kronologi Kecelakaan Mobil Yaris di Tol Cijago Depok yang Tewaskan Petugas Kebersihan

Megapolitan
Jenazah Taruna STIP Korban Penganiayaan Senior Belum Dibawa ke Rumah, Keluarga Hindari 'Beban Mental'

Jenazah Taruna STIP Korban Penganiayaan Senior Belum Dibawa ke Rumah, Keluarga Hindari "Beban Mental"

Megapolitan
Polisi Sita 3 Sajam dari Pelaku Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Sita 3 Sajam dari Pelaku Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
Tak Ada Korban Jiwa dalam Kecelakaan Beruntun Mobil Dinas Polda Jabar di Tol MBZ

Tak Ada Korban Jiwa dalam Kecelakaan Beruntun Mobil Dinas Polda Jabar di Tol MBZ

Megapolitan
Sopir JakLingko Ugal-ugalan Saat Bawa Penumpang, Komisaris Transjakarta Janji Evaluasi

Sopir JakLingko Ugal-ugalan Saat Bawa Penumpang, Komisaris Transjakarta Janji Evaluasi

Megapolitan
Petugas Kebersihan Tewas Tertabrak Mobil di Km 39 Tol Cijago Depok

Petugas Kebersihan Tewas Tertabrak Mobil di Km 39 Tol Cijago Depok

Megapolitan
Pemprov DKI Seleksi Paskibraka 2024, Bakal Dikirim ke Tingkat Nasional

Pemprov DKI Seleksi Paskibraka 2024, Bakal Dikirim ke Tingkat Nasional

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com