Acara tabur bunga ini dihadiri sejumlah organisasi, meliputi Ikatan Keluarga Orang Hilang Indonesia (IKOHI), Komisi untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (Kontras), Komnas Perempuan, dan organisasi lainnya. Sejumlah tokoh, seperti keluarga yang jadi korban, anggota DPR Komisi VIII, Maman Imanulhaq, juga hadir mengikuti acara.
Ibunda dari Teten Karyana (32), korban meninggal dalam kerusuhan Mei 98 di mal tersebut, Ruyati Darwin (67), berharap, melalui peringatan ini, Jokowi dapat merealisasikan janji kampanyenya untuk menuntaskan sejumlah kasus pelanggaran HAM, termasuk tragedi Mei 1998.
"Harapan saya, sesuai komitmen Pak Jokowi, akan menuntaskan kasus pelanggaran HAM, terutama untuk tujuh kasus pelanggaran HAM yang terjadi di Indonesia," kata Ruyati di sela acara, Selasa siang.
Tujuh kasus yang dimaksud Ruyati ialah kasus Tanjung Priok, kasus 65, penghilangan paksa, kerusuhan Mei 1998, Semanggi I dan II, serta kasus Wamena di Papua. Ruyati berharap, Jokowi dapat memerintahkan lembaga penegak hukum, seperti Kejaksaan Agung, untuk melanjutkan berkas kasus kerusuhan tersebut. Selain itu, dia berharap agar dalang pelaku kerusuhan Mei 98 mengungkap jati dirinya.
"Kami mau ada pengakuan, bagaimana mau ada rekonsiliasi kalau pelakunya saja kita enggak tahu, kan kalau keluarga korbannya (siapa) sudah jelas," ujar Ruyati.
Sementara itu, anggota Komisi VIII DPR, Maman Imanulhaq, mengungkapkan, pemerintahan Jokowi masih belum menunjukkan tekad untuk menyelesaikan kasus pelanggaran HAM.
"Beberapa rezim sudah ganti, tetapi penguasa kita takut untuk ungkap kebenaran, termasuk Jokowi. Ketika (soal) HAM, Jokowi tidak berbuat apa-apa," ujar Maman.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.