Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tinjau UN di SD Menteng, Ahok Minta Siswa Peduli terhadap Tetangga Kurang Mampu

Kompas.com - 18/05/2015, 13:36 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama meminta siswa-siswi untuk tidak hanya sekadar memikirkan prestasi. Basuki berharap mereka juga lebih peduli dengan keadaan di sekitarnya.

Hal ini disampaikan Basuki saat meninjau pelaksanaan Ujian Nasional (UN) di SD 01 Menteng dan SD Santa Theresia, Senin (18/5/2015).

Menurut Basuki, siswa-siswi di dua sekolah tersebut merupakan anak-anak dari kalangan keluarga mampu. 

"Jangan kalian pentingkan juara 1 tetapi tidak peduli teman, karena dalam hidup ini yang penting tim. Kita enggak bisa usaha sendiri, harus bisa sejahterakan sesama," kata Ahok, sapaan Basuki. 

Ia meminta siswa-siswi untuk turut membantu melaporkan teman-temannya yang kurang mampu direkomendasi mendapat Kartu Jakarta Pintar (KJP).

Selain itu, ia juga meminta siswa-siswi lebih peka terhadap keadaan tetangga kurang mampu, seperti anak sopir, maupun anak pembantu rumah tangga (PRT) yang sulit menebus ijazah.

Jika menemukan kasus tersebut, Basuki meminta siswa-siswi lapor ke kepala sekolah. Nantinya, lanjut Basuki, Pemprov DKI lah yang akan membantu. Jika tidak bisa, Basuki akan menggunakan dana operasionalnya untuk menebus ijazah.

"Seperti nasihat almarhum bapak saya yang bilang, 'sebenarnya banyak orang yang lebih pintar dari Ahok. Hanya saja mereka tidak punya kesempatan sekolah, makanya kamu (Ahok) kelihatan pintar'. Makanya kesempatan ini yang saya dan anak-anak perjuangkan semua di Jakarta," kata Basuki. 

Meskipun berteman itu penting, namun menurut dia, siswa-siswi tetap harus bisa menjaga diri. Basuki mengungkapkan, sang ibu, Buniarti Ningsih, selalu meminta dia mengajak main teman ke rumah.

Tujuannya untuk mengetahui prilaku orang-orang disekitar anaknya. "Ibu saya dulu sering seleksi teman-teman saya yang main ke rumah. Yang rajin tetapi enggak pinter-pinter banget enggak apa-apa. Maksud Bapak cerita ini, Bapak ingin kalian lihat tetangga, anak pembantu yang kesusahan dan bisa dibantu," kata Basuki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com