Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Ada yang Lapor Kerjaan Atasannya Hanya Gosok Batu Akik

Kompas.com - 18/05/2015, 11:38 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menduga banyak pejabat DKI yang tidak puas meskipun sudah menerima gaji mencapai puluhan juta rupiah. Pejabat-pejabat itu, kata Basuki, adalah pejabat yang terbiasa menerima suap dari pelanggaran yang dilakukan.

Menurut Ahok, para pejabat yang tidak puas meskipun gajinya telah mencapai puluhan juta rupiah adalah para pejabat yang tidak akan berkontribusi terhadap perbaikan birokrasi di Jakarta. Sebab, kata Ahok, mereka adalah para pejabat yang tidak takut untuk berbuat pelanggaran karena tidak takut untuk dipecat.

"Ngurus perizinan sama pengusaha, ada pelanggaran dikasih Rp 10 miliar beresin, Rp 15 miliar beresin, kemudian dibagi-bagi. Yang seperti itu gaji Rp 50 juta juga tidak ada artinya. Bapak ibu akan berpikir tidak masalah dipecat, toh sudah punya Rp 10-15 miliar. Mungkin ada yang punya Rp 1 triliun. Saya tahu kok ada yang punya jam harganya Rp 1 miliar. Cuma enggak dipakai aja pas di sini. Pakainya pas jalan-jalan ke Hongkong," kata dia saat kata sambutan seusai melantik pejabat eselon III dan IV, di Balai Kota, Senin (18/5/2015).

Ahok melanjutkan, beberapa waktu lalu ia sempat mendapat laporan dari staf yang mengeluhkan pejabat yang menjadi atasannya. Menurut staf tersebut, atasannya tidak pernah terlihat melaksanakan tugas-tugasnya.

"Staf di bawah juga ada yang lapor sama saya. Kata dia, 'Banyak atasan saya ngetik pun enggak bisa, Pak. Kerjaannya cuma gosok-gosok batu akik', tapi bisa dapat uang segitu," ujar Ahok.

Meskipun demikian, Ahok mengaku akan memberikan kesempatan bagi para PNS itu untuk memperbaiki diri. Ia berharap agar para pejabat itu bisa bekerja maksimal meskipun dengan gaji yang mereka anggap kecil. Bila tidak bisa menunjukkan kinerjanya, Ahok mengaku siap untuk mencopot pejabat-pejabat itu.

"Target saya sebelum saya keluar dari Balai Kota yaitu sebuah budaya baru sudah terbentuk di Jakarta. Jadi kita harap yang lebih tua harus pikir ini ibadah, yang lebih muda harus berpikir ini karier ke depan naik," ujar mantan Bupati Belitung Timur ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com