JAKARTA, KOMPAS.com - Jenazah Brigadir RAT, anggota Satlantas Polresta Manado yang bunuh diri di Mampang, Jakarta Selatan, telah dibawa pihak keluarga dari RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.
Dari pantauan Kompas.com di lokasi, peti jenazah RAT keluar dari ruangan instalasi kedokteran forensik pada pukul 19.11 WIB.
Peti jenazah RAT langsung dimasukkan ke dalam mobil ambulans untuk diterbangkan ke Manado, Sulawesi Utara, bersama pihak keluarga.
Saat ditanya awak media, pihak keluarga RAT enggan buka suara. Mereka langsung masuk ke dalam mobil tanpa mengucap sepatah kata pun.
Baca juga: Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil
Wakasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan Kompol Henrikus Yossi menuturkan, jenazah RAT akan langsung diberangkatkan keluarga ke rumahnya di Manado.
"Keluarga telah menerima jenazah dan selanjutnya akan dibawa ke Bandara Soekarno-Hatta untuk selanjutnya diterbangkan ke Sulawesi Utara," ujar Yossi.
Yossi mengatakan, keluarga korban menolak untuk diotopsi. Karena itu, hanya dilakukan pemeriksaan luar.
"Keluarga menegaskan bahwa mereka tidak bersedia untuk dilakukan otopsi jenazah, jadi hanya dilakukan pemeriksaan visum et repertum atau pemeriksaan luar tanpa otopsi," paparnya.
Baca juga: Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi
Penolakan otopsi itu juga atas persetujuan istri dan keluarga yang berada di Manado.
"Tentu saja (persetujuan istri) perwakilan keluarga yang hadir di Jakarta telah mengonfirmasi hal tersebut ke keluarga di Manado," ucapnya.
Sebagai informasi, Brigadir RAT mengakhiri hidupnya dengan cara menembakkan pistol ke arah kepalanya di Mampang, Jakarta Selatan, Kamis (25/4/2024) sore.
Peluru yang ditembakkan kemudian menembus pelipis kepala bagian kanan menuju pelipis kiri.
Peluru yang berasal dari senpi berjenis HS dengan kaliber 9 milimeter itu membuat bagian atas mobil Toyota Alphard berlubang.
Baca juga: Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta
Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes (Pol) Ade Rahmat Idnal mengatakan, Brigadir RAT bunuh diri diduga karena ada masalah pribadi.
"Dugaan (motif) ada masalah pribadi," ujar dia saat dikonfirmasi, Jumat (26/4/2024).