Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dipacari Warga Nigeria, Dua Wanita Kurir Sabu Dijadikan Kurir Sabu

Kompas.com - 19/05/2015, 14:27 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dua perempuan Indonesia kembali diperdaya sindikat narkoba untuk dijadikan pengedar barang terlarang itu. Kedua perempuan itu, yakni St (45) dan An (34), ditangkap aparat Badan Narkotika Nasional (BNN) dengan barang bukti 12,29 kilogram sabu.

Keduanya ditangkap petugas saat bertransaksi narkoba di Jalan Hayam Wuruk, Jakarta Barat, Jumat (8/5/2015).

Ceritanya, St dan An adalah perempuan yang dipacari oleh WN Nigeria bernisial K. St mengenal K dalam pertemuan di sebuah bar di Jakarta. Dari perkenalan itu, St diajak untuk mengambil dan mengantar narkoba. 

St tergiur ajakan itu karena dijanjikan upah sebesar Rp 20 juta. Saat bertransaksi dengan An, ada penggerebekan dari BNN. Keduanya tidak berkutik dengan barang bukti di tangan.

Deputi Pemberantasan BNN Inspektur Jenderal (Pol) Dedi Fauzi El Hakim mengatakan, dari tangan kedua perempuan  ini ditemukan tiga kardus berukuran besar yang di dalamnya terdapat 30 buah DVD. Saat dibongkar, bagian dalam DVD tersebut ternyata berisi masing-masing sekitar 400 gram sabu.

"Rencananya sabu itu mau dibawa St ke kosannya di kawasan Palmerah dengan bajaj, tapi lebih dulu kita tangkap," kata Dedi di kantor BNN, Cawang, Jakarta Timur, Selasa (19/5/2015).

Dedi mengatakan, sabu itu berasal dari Tiongkok, yang dipaket menggunakan jalur Malaysia, Dumai, dengan tujuan Jakarta. Menurut Dedi, An selaku pemberi sabu kepada St mengaku, ia juga diperintah dari seorang WN Nigeria berinisial J. Ia mengaku mendapat upah Rp 10 juta dari J.

Menurut Dedi, perempuan Indonesia saat ini rentan jadi kurir narkoba karena janji dan iming-iming rupiah oleh WN asing. Paling banyak, kasus yang ditemukan bersama WN Nigeria.

"Rata-rata kalau tidak dinikahi, dijadikan pacar. Jadi WN Nigeria ini (modusnya)memiliki beberapa istri dimanfaatkan sebagai kurir," ujar Dedi.

Akibat perbuatannya, Santi dan Ana kini meringkuk di dalam sel tahanan BNN. Santi dikenakan pasal 114 ayat 2, juncto pasal 132 ayat 1, pasal 112 ayat 2, dan pasal 135 ayat 1 Undang-Undang Narkotika Nomor 35 Tahun 2009. Sedangkan Ana dijerat pasal 114 ayat 2 dan pasal 112 ayat 2 subsider 131 Undang-Undang Narkotika Nomor 35 Tahun 2009 tentang narkotika. Keduanya diancam dengan pidana mati.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

NIK KTP Bakal Dijadikan Nomor SIM Mulai 2025, Korlantas Polri: Agar Jadi Satu Data dan Memudahkan

NIK KTP Bakal Dijadikan Nomor SIM Mulai 2025, Korlantas Polri: Agar Jadi Satu Data dan Memudahkan

Megapolitan
8 Tempat Makan dengan Playground di Jakarta

8 Tempat Makan dengan Playground di Jakarta

Megapolitan
Pegi Bantah Jadi Otak Pembunuhan, Kuasa Hukum Keluarga Vina: Itu Hak Dia untuk Berbicara

Pegi Bantah Jadi Otak Pembunuhan, Kuasa Hukum Keluarga Vina: Itu Hak Dia untuk Berbicara

Megapolitan
Polisi Tangkap Pria Paruh Baya Pemerkosa Anak Disabilitas di Kemayoran

Polisi Tangkap Pria Paruh Baya Pemerkosa Anak Disabilitas di Kemayoran

Megapolitan
Pengamat: Jika Ahok Diperintahkan PDI-P Maju Pilkada Sumut, Suka Tak Suka Harus Nurut

Pengamat: Jika Ahok Diperintahkan PDI-P Maju Pilkada Sumut, Suka Tak Suka Harus Nurut

Megapolitan
Pria Tanpa Identitas Ditemukan Tewas Dalam Toren Air di Pondok Aren

Pria Tanpa Identitas Ditemukan Tewas Dalam Toren Air di Pondok Aren

Megapolitan
Polisi Dalami Keterlibatan Caleg PKS yang Bisnis Sabu di Aceh dengan Fredy Pratama

Polisi Dalami Keterlibatan Caleg PKS yang Bisnis Sabu di Aceh dengan Fredy Pratama

Megapolitan
Temui Komnas HAM, Kuasa Hukum Sebut Keluarga Vina Trauma Berat

Temui Komnas HAM, Kuasa Hukum Sebut Keluarga Vina Trauma Berat

Megapolitan
NIK KTP Bakal Jadi Nomor SIM Mulai 2025

NIK KTP Bakal Jadi Nomor SIM Mulai 2025

Megapolitan
Polisi Buru Penyuplai Sabu untuk Caleg PKS di Aceh

Polisi Buru Penyuplai Sabu untuk Caleg PKS di Aceh

Megapolitan
Tiang Keropos di Cilodong Depok Sudah Bertahun-tahun, Warga Belum Melapor

Tiang Keropos di Cilodong Depok Sudah Bertahun-tahun, Warga Belum Melapor

Megapolitan
Polri Berencana Luncurkan SIM C2 Tahun Depan

Polri Berencana Luncurkan SIM C2 Tahun Depan

Megapolitan
Caleg PKS Terjerat Kasus Narkoba di Aceh, Kabur dan Tinggalkan Istri yang Hamil

Caleg PKS Terjerat Kasus Narkoba di Aceh, Kabur dan Tinggalkan Istri yang Hamil

Megapolitan
'Call Center' Posko PPDB Tak Bisa Dihubungi, Disdik DKI: Mohon Maaf, Jelek Menurut Saya

"Call Center" Posko PPDB Tak Bisa Dihubungi, Disdik DKI: Mohon Maaf, Jelek Menurut Saya

Megapolitan
Polisi: Ada Oknum Pengacara yang Pakai Pelat Palsu DPR

Polisi: Ada Oknum Pengacara yang Pakai Pelat Palsu DPR

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com