Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemenang Tender Akui Spesifikasi Transjakarta Berasal dari China

Kompas.com - 20/05/2015, 18:59 WIB
Aldo Fenalosa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gunawan, Direktur PT Saptaguna Daya Prima menyatakan spesifikasi rangka yang digunakan perusahaannya untuk pengadaan bus transjakarta didatangkan dari China. PT Saptaguna bekerjasama dengan PT San Abadi untuk memasok kerangka 18 unit bus merk Ankai untuk transjakarta.

"Saya KSO (Kerja Sama Operasi) dengan PT San Abadi sebagai penyedia sasis bus. Diimpor setahu saya dari China karena memang Ankai produksinya dari sana. San Abadi pegang paten merk Ankai, jadi spesifikasinya berdasar dari Ankai," kata Gunawan pada majelis hakim Pengadilan Tipikor, Jakarta saat persidangan kasus dugaan korupsi transjakarta periode 2012-2013 berlangsung Rabu (20/5/2015) siang.

Namun Gunawan menampik bahwa spek yang terdapat di bus merek Ankai itu tidak sesuai dengan spek yang telah diwajibkan oleh panitia lelang tender transjakarta.

"Tetapi spesifikasi yang saya dapat berasal dari hasil download dokumen lelang, saya menyerahkan spek itu ke KSO," kata Gunawan pada Rabu siang.

KSO yang dijalin oleh PT Saptaguna dan PT San Abadi berbentuk jual beli putus. PT Saptaguna membayarkan sejumlah uang muka pada PT San Abadi sebelum rangka bus dipesan dari Ankai di China.

"Perusahaan saya tidak membuat merek sendiri, hanya menyuplai. San Abadi di sini sebagai vendor pengimpor merek Ankai. Kita beli putus dengan San Abadi, down payment-nya 50 persen," kata Gunawan memberi keterangan pada hakim pimpinan Artha Theresia.

Gunawan juga mengungkapkan bahwa untuk bisa berpartisipasi dalam tender pengadaan transjakarta paket 2 tahun 2012, perusahannya tidak hanya bekerja sama dengan PT San Abadi.

Gunawan juga melakukan KSO dengan PT Mekar Amada Jaya yang bertugas untuk mengurus konstruksi karoseri rangka tranjakarta yang didatangkan vendor PT San Abadi.

PT Saptaguna diduga sengaja dimenangkan dalam pelelangan tender transjakarta yang dilakukan Dinas Perhubungan DKI di bawah arahan Udar Pristono.

Padahal, kriteria perusahaan itu saat mengikuti lelang dicurigai bodong karena dalam KSO tidak menanamkan modal dengan San Abadi dan Mekar Armada Jaya.

Adanya KSO itu menurut jaksa penuntut umum hanya untuk memenuhi persyaratan pengajuan peserta lelang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com