"Itu bus operator Lorena nomor LRN 35. Pada dasarnya penyebab utamanya adalah booster rem cakram yang macet, tetapi tetap dipaksa jalan oleh sopir operator. Akibatnya terjadi gesekan antara logam dengan logam hingga ban kiri belakang bus terkena panas dan pecah," ujar Kosasih melalui keterangan tertulisnya.
Menurut Kosasih, api hanya menjalar di bagian ban. Namun tidak sampai mengenai bagian body bus. Hal itu karena petugas dengan cepat langsung dapat memadamkan api dengan menggunakan APAR.
Kosasih menyesalkan kejadian tersebut. Dia menganggap peristiwa itu tidak perlu terjadi andai operator rutin melakukan pengecekan dan tidak memaksakan bus tidak laik untuk tetap beroperasi.
"Sebenarnya kalau tidak dipaksa jalan tidak akan terjadi hal tersebut. Semua bus kalau ada masalah seperti ini harusnya dipulangkan untuk dilakukan pengecekan lebih lanjut," ujar dia.
Bus transjakarta yang terbakar merupakan bus Koridor V (Kampung Melayu-Ancol). Saat terjadinya peristiwa itu, kebetulan bus sedang tidak berpenumpang karena baru saja keluar dari pul-nya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.