Direktur Utama PT Transjakarta Antonius Kosasih mengatakan, tujuan dilakukannya penambahan terhadap petugas pengawas merupakan respons terhadap banyakny bus transjakarta yang kerap bermasalah dalam beberapa waktu belakangan.
"Kami akan menerapkan standar pengawasan yang lebih ketat lagi untuk mencegah masalah di kemudian hari. Caranya adalah, kami akan menaruh lebih banyak personel kami di operator untuk mengecek bus yang akan jalan setiap pagi," kata dia melalui keterangan tertulisnya, Kamis (21/5/2015).
Kosasih juga mengatakan bahwa pihaknya akan memperketat SPO (Standar Prosedur Operasional) serta SPM (Standar Pelayanan Minimal) dari setiap pengemudi bus. Salah satu caranya adalah dengan mewajibkan semua operator melakukan sertifikasi terhadap para sopirnya.
"Kami telah evaluasi kejadian-kejadian yang menimpa bus-bus yang bermasalah yang dioperasikan oleh para operator akhir-akhir ini," ujar dia.
Sebagai informasi, satu unit bus transjakarta terbakar di Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur pada Kamis pagi tadi. Penyebabnya karena booster rem cakram yang macet, tetapi tetap dipaksa jalan oleh sopir bus.
Sehari sebelumnya, satu unit bus transjakarta mengeluarkan asap saat tengah beroperasi. Peristiwa itu terjadi tak jauh dari Halte Senen, Jakarta Pusat. Penyebabnya karena terjadinya kebocoran oli. Dua kejadian ini menambah panjang deretan kasus bus transjakarta yang mengalami masalah saat sedang beroperasi, mulai dari hanya sekadar mogok hingga gandengan yang terlepas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.