Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswi Gelisah Kampusnya Terkait Ijazah Palsu

Kompas.com - 26/05/2015, 13:23 WIB
Jessi Carina

Penulis


BEKASI, KOMPAS.com — Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek Dikti) telah melakukan inspeksi mendadak ke Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Adhy Niaga di Jalan Jenderal Sudirman, Bekasi, beberapa hari lalu. Sidak tersebut terkait dengan adanya laporan mengenai praktik jual beli ijazah palsu di kampus tersebut.

Sidak tersebut berpengaruh besar bagi mahasiswa yang berkuliah di sana. Salah satunya adalah Fatimah, yang khawatir kampusnya terancam ditutup atas temuan tersebut.

"Dampaknya banyak, terutama kami yang reguler. Sekarang kami sudah semester ke-7. Ini berpengaruh ke kami dan keluarga, khususnya soal biaya selama kuliah," ujar Fatimah di STIE Adhy Niaga, Bekasi, Selasa (26/5/2015).

Terkait praktik jual beli ijazah palsu di kampusnya, Fatimah sebenarnya juga tidak percaya. Sebab, dia merasa mengikuti kegiatan perkuliahan secara normal. Dia mengatakan, jika ijazah di kampusnya diperjualbelikan, maka dia tidak perlu mengikuti kegiatan perkuliahan dengan aturan yang berlaku di kampusnya.

Selain itu, dia juga memiliki kakak yang merupakan alumnus kampus tersebut. Sampai saat ini, kakaknya tidak pernah ada masalah dalam mencari pekerjaan dengan ijazah tersebut.

Saat sidak, kebetulan dia juga sedang berada di kampus. Ketika itu, kegiatan perkuliahan sempat terhenti.

Fatimah mengaku bingung jika kampusnya benar-benar ditutup karena temuan ini. Apabila terbukti bahwa kampusnya melakukan praktik jual beli ijazah palsu, Fatimah meminta pemerintah memperhatikan nasib mahasiswa yang belajar di kampus ini. "Jangan sampai kami harus ulang dari nol lagi," ujar Fatimah.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, kampus ini terdiri dari empat lantai. Kesan pertama yang tampak ketika memasuki lingkungan kampus adalah suasana yang sepi. Akan tetapi, hal itu kemungkinan disebabkan jadwal kuliah yang hanya dilakukan pada Senin, Rabu, Kamis, dan Sabtu di kampus ini. Ruangan untuk kegiatan perkuliahan terdapat di lantai 2, 3, dan 4. Sementara itu, lantai pertama digunakan untuk kantor Bekasi TV dan juga kantor jasa perjalanan yang juga dimiliki oleh yayasan yang sama dengan STIE Adhy Niaga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jemput Bola ke Subang, Polisi Bakal Datangi Petani yang Ditipu Oknum Polisi Rp 598 Juta

Jemput Bola ke Subang, Polisi Bakal Datangi Petani yang Ditipu Oknum Polisi Rp 598 Juta

Megapolitan
Polda Metro: Kasus Petani Ditipu Oknum Polisi Sempat Mandek karena Pelapor Minta Pemeriksaan Dihentikan

Polda Metro: Kasus Petani Ditipu Oknum Polisi Sempat Mandek karena Pelapor Minta Pemeriksaan Dihentikan

Megapolitan
Pemprov Pindahkan Administrasi Kependudukan 213.831 Warga ke Luar Jakarta

Pemprov Pindahkan Administrasi Kependudukan 213.831 Warga ke Luar Jakarta

Megapolitan
Polda Metro Tangkap Tiga ASN Pemkot Ternate Terkait Kasus Narkoba

Polda Metro Tangkap Tiga ASN Pemkot Ternate Terkait Kasus Narkoba

Megapolitan
Polisi Tangkap Penusuk Imam Mushala di Kebon Jeruk

Polisi Tangkap Penusuk Imam Mushala di Kebon Jeruk

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 24 Mei 2024 dan Besok: Siang Ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 24 Mei 2024 dan Besok: Siang Ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pengakuan Zoe Levana soal Video 'Tersangkut' di Jalur Transjakarta | Kecelakaan Beruntun di 'Flyover' Summarecon Bekasi

[POPULER JABODETABEK] Pengakuan Zoe Levana soal Video "Tersangkut" di Jalur Transjakarta | Kecelakaan Beruntun di "Flyover" Summarecon Bekasi

Megapolitan
Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW4

Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW4

Megapolitan
12.851 ASN di DKI Jakarta Masuk Usulan Penonaktifan NIK

12.851 ASN di DKI Jakarta Masuk Usulan Penonaktifan NIK

Megapolitan
Jaga Keakuratan, Dukcapil DKI Bakal Data 11,3 Juta Warga yang Tinggal di Jakarta

Jaga Keakuratan, Dukcapil DKI Bakal Data 11,3 Juta Warga yang Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Pengamat: Kaesang Lebih Berpotensi Menang di Pilkada Bekasi Ketimbang di Depok

Pengamat: Kaesang Lebih Berpotensi Menang di Pilkada Bekasi Ketimbang di Depok

Megapolitan
Polda Metro Pastikan Video Soal Tepung Dicampur Narkoba Hoaks

Polda Metro Pastikan Video Soal Tepung Dicampur Narkoba Hoaks

Megapolitan
BPBD DKI Siapkan Pompa 'Mobile' untuk Antisipasi Banjir Rob di Pesisir Jakarta

BPBD DKI Siapkan Pompa "Mobile" untuk Antisipasi Banjir Rob di Pesisir Jakarta

Megapolitan
Ini 9 Wilayah di Pesisir Jakarta yang Berpotensi Banjir Rob hingga 29 Mei 2024

Ini 9 Wilayah di Pesisir Jakarta yang Berpotensi Banjir Rob hingga 29 Mei 2024

Megapolitan
Komplotan Maling Gasak Rp 20 Juta dari Kios BRILink di Bekasi

Komplotan Maling Gasak Rp 20 Juta dari Kios BRILink di Bekasi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com