JAKARTA, KOMPAS.com - Kasubdit Jatanras Polda Metro Jaya AKBP Rovan Richard Manehu mengatakan, pihaknya berencana untuk menemui petani asal Subang, Carlim Sumarlim (56), yang mengaku ditipu oknum polisi senilai ratusan juta.
“Iya, kami akan datangi ke Subang saja,” ujar dia kepada wartawan, Kamis (23/5/2024).
Rovan mengatakan, penyidik melakukan jemput bola untuk meminta berkas atau dokumen pendukung dari Carlim.
Hal ini dilakukan karena Carlim disebut tak kunjung memberikan bukti terkait penipuan yang menimpanya.
“Untuk membuat terang suatu tindak pidana, tidak bisa kalau misalnya Pelapor atau saksinya tidak mau memberi data. Makanya kami akan datang yang bersangkutan,” tutur dia.
Adapun Carlim disebut baru diperiksa sebanyak satu kali oleh polisi.
Itu pun pemeriksaan yang dilakukan tak selesai karena Carlim tiba-tiba memilih pergi karena ada urusan.
"Ketika Pelapor dimintai keterangan untuk berita acara interogasi, baru enam pertanyaan, si Pelapor sudah meminta untuk pemeriksaan dihentikan,” ungkap Rovan.
“Pelapor meminta pemeriksaan dihentikan dengan alasan bahwa dirinya ada urusan di Subang,” sambung dia.
Ketika pergi meninggalkan ruang pemeriksaan, lanjut Rovan, Carlim menjanjikan akan mengirimkan berkas pendukung terkait kasusnya.
Baca juga: Polda Metro: Dua Oknum Polisi yang Tipu Petani di Subang Sudah Dipecat
Namun, Carlim diklaim tak kunjung memberikan dokumen tersebut sampai saat ini.
“Pelapor lalu berjanji akan memberikan sejumlah dokumen, tapi sampai dengan saat ini pelapor tidak pernah memberikan itu. Beberapa kali sempat kami hubungi, tapi Pelapor tidak merespons,” imbuh Rovan.
Dikutip dari Kompas TV, petani asal Desa Wanakerta, Kecamatan Purwadadi, Kabupaten Subang, Jawa Barat, bernama Carlim Sumarlim, memgaku ditipu seseorang yang mengaku punya kenalan ‘orang dalam’ di tubuh Polri.
Ia bercerita, telah menyerahkan uang sebanyak Rp 598 juta kepada oknum tersebut supaya anaknya bisa menjadi polwan.
Peristiwa ini, kata Carlim, bermula saat dirinya didatangi oleh pria berinisial AS. AS adalah mantan anggota Polri dan tetangga di rasanya.
Baca juga: Ditipu Oknum Polisi, Petani di Subang Bayar Rp 598 Juta agar Anaknya Jadi Polwan