Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Optimistis Seniman Jalanan Karyanya Dihargai meski Sering Lukisannya Terpaksa Dibakar...

Kompas.com - 16/06/2024, 10:52 WIB
Ruby Rachmadina,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Pengenalan dunia seni biasanya dimulai sejak seorang anak duduk dibangku sekolah. Di mana setiap sekolah biasanya menyediakan kelas untuk siswa belajar Seni, Budaya dan Keterampilan (SBK).

Pelajaran seni di sekolah dasar (SD) rupanya mulai memantik rasa penasaran Chandra, warga Kampung Cincau, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, untuk mengeksplor lebih jauh lagi dunia seni.

Chandra mencoba mengingat kembali kenangan manisnya saat itu, di mana seorang guru kesenian yang dikenal galak namun baik hati mengajarkan berbagai jenis seni kepadanya.

Dari berbagai jenis seni yang diajarkan, seni lukis paling menarik perhatian Chandra karena. Lewat melukis, Chandra bisa mengekspresikan diri dan jiwanya.

Baca juga: Kesal Tak Pernah Ditemui Pj Bupati, Seorang Seniman di Banyumas Protes di Depan Kantor Bupati

Sejak saat itu, Chandra mulai serius menekuni seni lukis.

Pria berusia 30 tahun itu rupanya belajar dari berbagai buku pelajaran seni yang ada, hingga tak tersisa satu halaman pun yang terlewat.

Meskipun karya awalnya hanya berupa coretan-coretan sederhana, seperti pemandangan gunung sebagai gambaran khas anak sekolah, Chandra tidak berhenti di situ.

Dia juga mulai mempelajari mural art, tattoo art, dan sculpture art dari teman-temannya.

“Saat SD saya tertarik seni lukis, saya terus belajar melukis walaupun lukisan saya cenderung masih corat-coret biasa kayak anak kecil pada zamannya yang buat pemandangan gunung, ada padinya, ada burungnya, gambar legend kan itu,” ucap Chandra saat berbincang dengan Kompas.com, Minggu (16/6/2024).

Baca juga: Cerita Muklay Terjun di Street Art, tapi...

Selama berkarier sebagai street artist, hasil lukisan Chandra bisa ditemui di jalan atau beberapa tempat makan di Kota Bogor.

Ya, Chandra sering diminta untuk melukis di atas tembok, pintu, atau lainnya agar suasana ruangan tampak lebih hidup.

Bahkan, ia juga pernah diminta untuk melukis di sepatu, jaket, topi dan barang lainnya.

Hampir seluruh permintaan gambar dari klien disanggupinya, ibaratnya Chandra adalah seorang ‘Palugada’ alias apa yang lu mau gue ada.

Yang terpenting, salah satu kebahagiaan terbesar baginya adalah ketika karyanya dapat dinikmati dan dihargai oleh banyak orang.

“Sebenarnya saya masih begini belum bisa menjadi seniman yang bisa dibanggakan. Tapi ada rasa senang yang saya rasakan kalau karya saya bisa dilihat oleh orang banyak dan saya sangat semakin suka apabila karya saya dihargai,”ujarnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Tangkap Pembunuh Pedagang Perabot di Duren Sawit, Ternyata Anak Kandung Sendiri

Polisi Tangkap Pembunuh Pedagang Perabot di Duren Sawit, Ternyata Anak Kandung Sendiri

Megapolitan
Diduga Korsleting, Bengkel Motor Sekaligus Rumah Tinggal di Cibubur Terbakar

Diduga Korsleting, Bengkel Motor Sekaligus Rumah Tinggal di Cibubur Terbakar

Megapolitan
Kardinal Suharyo Tegaskan Gereja Katolik Tak Sama dengan Ormas Keagamaan

Kardinal Suharyo Tegaskan Gereja Katolik Tak Sama dengan Ormas Keagamaan

Megapolitan
Ditawari Izin Tambang, Kardinal Suharyo: Itu Bukan Wilayah Kami

Ditawari Izin Tambang, Kardinal Suharyo: Itu Bukan Wilayah Kami

Megapolitan
Pemuda yang Sekap dan Aniaya Kekasihnya di Pondok Aren Ditangkap Polisi

Pemuda yang Sekap dan Aniaya Kekasihnya di Pondok Aren Ditangkap Polisi

Megapolitan
Pengelola Rusunawa Marunda Lapor Polisi soal Penjarahan Sejak 2023

Pengelola Rusunawa Marunda Lapor Polisi soal Penjarahan Sejak 2023

Megapolitan
Paus Fransiskus Kunjungi Indonesia: Waktu Singkat dan Enggan Naik Mobil Antipeluru

Paus Fransiskus Kunjungi Indonesia: Waktu Singkat dan Enggan Naik Mobil Antipeluru

Megapolitan
Pedagang Perabot di Duren Sawit Tewas dengan Luka Tusuk

Pedagang Perabot di Duren Sawit Tewas dengan Luka Tusuk

Megapolitan
Tak Disangka, Grafiti Bikin Fermul Belajar Mengontrol Emosi

Tak Disangka, Grafiti Bikin Fermul Belajar Mengontrol Emosi

Megapolitan
Sambut Positif jika Anies Ingin Bertemu Prabowo, PAN: Konsep 'Winner Takes All' Tidak Dikenal

Sambut Positif jika Anies Ingin Bertemu Prabowo, PAN: Konsep "Winner Takes All" Tidak Dikenal

Megapolitan
Seniman Grafiti Ingin Buat Tembok Jakarta Lebih Berwarna meski Aksinya Dicap Vandalisme

Seniman Grafiti Ingin Buat Tembok Jakarta Lebih Berwarna meski Aksinya Dicap Vandalisme

Megapolitan
Kunjungan Paus ke Indonesia Jadi yang Kali Ketiga Sepanjang Sejarah

Kunjungan Paus ke Indonesia Jadi yang Kali Ketiga Sepanjang Sejarah

Megapolitan
Kardinal Suharyo: Kunjungan Paus Penting, tapi Lebih Penting Mengikuti Teladannya

Kardinal Suharyo: Kunjungan Paus Penting, tapi Lebih Penting Mengikuti Teladannya

Megapolitan
Paus Fransiskus Akan Berkunjung ke Indonesia, Diagendakan Mampir ke Istiqlal hingga GBK

Paus Fransiskus Akan Berkunjung ke Indonesia, Diagendakan Mampir ke Istiqlal hingga GBK

Megapolitan
Warga Langsung Padati CFD Thamrin-Bundaran HI Usai Jakarta Marathon

Warga Langsung Padati CFD Thamrin-Bundaran HI Usai Jakarta Marathon

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com