Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lika-liku Suwito, Puluhan Tahun Berjuang di Jakarta buat Jadi Seniman Lukis

Kompas.com - 19/06/2024, 20:33 WIB
Dinda Aulia Ramadhanty,
Fitria Chusna Farisa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Minat Suwito (57) pada seni lukis muncul sedari usia dini. Ketertarikan itulah yang membuat pria asal Boyolali, Jawa Tengah ini konsisten menggeluti dunia seni lukis selama puluhan tahun. 

Dengan logat Jawa kentalnya, Suwito bercerita, dirinya mulai menggemari seni lukis sejak duduk di bangku sekolah dasar (SD).

"Istilah orang sekarang mungkin passion-nya kali ya," kata pria yang akrab disapa Mas Wit ini saat ditemui ruko miliknya di Jalan Gunung Sahari V, Jakarta Pusat, Rabu (19/6/2024).

Sejak SD hingga duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA), Suwito kerap mengikuti lomba lukis dan menyabet gelar juara. 

Saat itu, jerih payahnya dalam lomba diganjar sepaket buku tulis dan kotak pulpen. Meski sederhana, hadiah itulah yang membuat Suwito semakin terpacu menggeluti dunia lukis.

"Itu tiap acara 17 Agustus saya ikut, saya pasti juara. Di sekolah, di tingkat desa, di situ saya merasa, kayaknya saya punya bakat di bidang seni rupa," ungkap Suwito.

Baca juga: Kisah Dian, Seniman Lukis Piring yang Jadi Petugas Kebersihan demi Kumpulkan Modal Sewa Lapak

Yakin dirinya punya bakat di bidang seni lukis, Suwito pun bertekad untuk menjadi seniman profesional. Meski begitu, ia tak pernah menempuh pendidikan seni secara khusus. 

"Saya tahu, orangtua dan keluarga tahu saya punya bakat melukis, tapi saya enggak ada kesempatan belajar di akademi," tambahnya.

Berbekal tekad, Suwito merantau ke Jakarta. Di ibu kota, ia berharap mendapat kesempatan lebih luas dan bisa menimba ilmu lukis dari para seniman senior.

Penuh lika-liku

Namun, menjadi seniman lukis tak semudah membalikkan telapak tangan. Sesampainya di Jakarta, Suwito justru bekerja sebagai penghias cinderamata.

"Tahun 1990 itu saya pernah kerja dengan salah satu perusahaan Belanda untuk melukis semacam souvenir," tutur Suwito.

Namun, Suwito mengatakan, upahnya sebagai penghias cinderamata saat itu kerap terlambat dibayarkan.

"Saya punya keluarga, anak dan istri. Kalau kami harus menunggu gajian hingga tiga bulan (cukup sulit). Saya ingat banget, bon warung saya sampai panjang banget," ungkap Suwito.

Akhirnya, ia memutuskan berhenti. Suwito nekat menjadi seniman jalanan di Pasar Baru, Jakarta Pusat, bergabung dengan para seniman lainnya. 

"Saya memutuskan, sudahlah, saya terinspirasi dari teman-teman di Malioboro, kayaknya aku coba nyemplung nih di Pasar Baru," terang Suwito.

Halaman:


Terkini Lainnya

Joki Tong Setan Bakar 'Tuyul' Rumah Hantu: Utang Tak Dibayar, Tak Punya Iktikad Baik

Joki Tong Setan Bakar "Tuyul" Rumah Hantu: Utang Tak Dibayar, Tak Punya Iktikad Baik

Megapolitan
Kontainer Tabrak Truk dan Warung Makan di Bekasi Dini Hari, Sopir Diduga Mengantuk

Kontainer Tabrak Truk dan Warung Makan di Bekasi Dini Hari, Sopir Diduga Mengantuk

Megapolitan
Polres Bogor Berencana Gandeng Selebgram untuk Berantas Judi 'Online'

Polres Bogor Berencana Gandeng Selebgram untuk Berantas Judi "Online"

Megapolitan
Duet Imam Budi-Ririn Sudah 'Soft Lauching' di Acara PKS Depok, Tinggal Tunggu Deklarasi

Duet Imam Budi-Ririn Sudah "Soft Lauching" di Acara PKS Depok, Tinggal Tunggu Deklarasi

Megapolitan
Dinding Tripleks dan Ruangan Penuh Debu, 'Sekolah di Utara' Cilincing Bakal Direnovasi

Dinding Tripleks dan Ruangan Penuh Debu, "Sekolah di Utara" Cilincing Bakal Direnovasi

Megapolitan
Pernah Tabrak Orang karena Sulit Melihat, Petani Maluku Bersyukur Bisa Operasi Katarak Gratis

Pernah Tabrak Orang karena Sulit Melihat, Petani Maluku Bersyukur Bisa Operasi Katarak Gratis

Megapolitan
Kemarahan Pria di Grogol Bakar Baju Istri yang Meninggalkannya hingga Bikin 4 Rumah Kebakaran

Kemarahan Pria di Grogol Bakar Baju Istri yang Meninggalkannya hingga Bikin 4 Rumah Kebakaran

Megapolitan
Plus Minus Pengusungan Anies-Sohibul sebagai Bakal Cagub-Cawagub Jakarta di Pilkada 2024...

Plus Minus Pengusungan Anies-Sohibul sebagai Bakal Cagub-Cawagub Jakarta di Pilkada 2024...

Megapolitan
Kemensos Bantu 240 Lansia Operasi Katarak Gratis di Kepulauan Tanimbar Maluku

Kemensos Bantu 240 Lansia Operasi Katarak Gratis di Kepulauan Tanimbar Maluku

Megapolitan
Jadi Wilayah Tertinggi Transaksi Judi Online, Pemkot Bogor Bentuk Satgas

Jadi Wilayah Tertinggi Transaksi Judi Online, Pemkot Bogor Bentuk Satgas

Megapolitan
Ngopi Bareng Warga Pesanggrahan, Kapolres Jaksel Ingatkan Bahaya Judi “Online”

Ngopi Bareng Warga Pesanggrahan, Kapolres Jaksel Ingatkan Bahaya Judi “Online”

Megapolitan
Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 27 Juni 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 27 Juni 2024

Megapolitan
Didukung Maju Pilkada Tangsel, Marshel Widianto Dianggap Belum Punya Kapabilitas

Didukung Maju Pilkada Tangsel, Marshel Widianto Dianggap Belum Punya Kapabilitas

Megapolitan
Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta Hari Ini 27 Juni 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta Hari Ini 27 Juni 2024

Megapolitan
Sebulan Setelah Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana: Suci Masih Terbaring, Makan Lewat Selang di Hidung

Sebulan Setelah Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana: Suci Masih Terbaring, Makan Lewat Selang di Hidung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com