Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Dian, Seniman Lukis Piring yang Jadi Petugas Kebersihan demi Kumpulkan Modal Sewa Lapak

Kompas.com - 18/06/2024, 20:13 WIB
Firda Janati,
Fitria Chusna Farisa

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Dian (41), seorang seniman lukis piring di Bekasi, Jawa Barat, juga bekerja sebagai petugas kebersihan taman. 

Dian bercerita, mengandalkan uang hasil melukis saja tak cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. 

"Di taman, di lapangan, ngurus (kebersihan) taman. Kalau ada orderan tetap saya kerjain. Paling kalau enggak hari libur, ya malam dicicil," ujar Dian saat berbincang dengan Kompas.com,  Minggu (16/6/2024).

Menurut Dian, karya lukisnya sepi peminat sejak pandemi Covid-19. Padahal, sebelum pandemi ia bisa menerima tiga pesanan lukisan piring setiap minggunya.

Baca juga: Uniknya Seni Lukis Piring di Bekasi, Bermodalkan Piring Melamin dan Pensil Anak SD

"Jadi agak goyang lah istilahnya (setelah pandemi), sekarang sudah sepi lagi. Ya sudah, saya kerja dulu dulu sambil mengumpulkan modal sementara sih, tapi pasti balik lagi ke sini," ucapnya.

Selain mencukupi kebutuhan harian, kata Dian, uang hasil bekerja sebagai petugas kebersihan taman ia kumpulkan untuk kelak menyewa ruko sebagai tempat usaha seni lukis piringnya.

Namun, Dian mengaku tak tahu sampai kapan harus bekerja serabutan untuk mewujudkan impiannya itu. 

"Waduh enggak tahu deh (sampai kapan mengumpkan modal). Enggak banyak sih sebenernya, cuma buat lahan saja," tuturnya.

Kendati demikian, Dian tetap optimistis. Ia tak sabar untuk membuka usahanya di tempat yang lebih baik.

Dian bercerita, sekitar tujuh tahun silam, ia membuka lapak di pinggir jalan, tepatnya di Harapan Jaya, Bekasi Utara, Kota Bekasi.

Bukan perkara mudah bagi Dian memasarkan karya seninya di pinggir jalan. Selain sering ditawar murah, Dian juga kerap diganggu preman.

"Kendalanya ya memang ada di lahan, waktu itu biasa ada preman-preman, tahu sendiri gimana. Awalnya minta gratis satu lukisan, lama-lama minta dua, saya enggak mau," ujarnya.

Alhasil, lapak Dian saat itu hanya bertahan selama lima bulan. Dian pun akhirnya mencoba peruntungan dengan cara lain, mempromosikan karya seninya melalui media sosial.

Baca juga: Kisah Dian Bertahan Jadi Pelukis Piring, Karya Ditawar Murah hingga Lapak Diganggu Preman

Adapun lukisan karya Dian dituangkan ke piring melamin berdiameter 22 sampai 27 sentimeter, tergantung pesanan konsumen.

Harganya pun bervariasi, mulai dari Rp 150.000 hingga Rp 500.000, tergantung tingkat kerumitan, warna, serta ukuran piring.

Sampai saat ini, Dian masih membuka pesanan lukisan piring lewat Facebook Dian Gallery. Pemesanan juga dapat dilakukan melalui Instagram @dian_gallery_ atau di WhatsApp 089665304246.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Polda Metro Sebut Judi 'Online' Kejahatan Luar Biasa, Pemberantasannya Harus Luar Biasa

Polda Metro Sebut Judi "Online" Kejahatan Luar Biasa, Pemberantasannya Harus Luar Biasa

Megapolitan
Polisi Deteksi 3 Pelaku Lain di Balik Akun Facebook Icha Shakila, Dalang Kasus Ibu Cabuli Anak

Polisi Deteksi 3 Pelaku Lain di Balik Akun Facebook Icha Shakila, Dalang Kasus Ibu Cabuli Anak

Megapolitan
Rombongan 3 Mobil Tak Bayar Usai Makan di Depok, Pemilik Restoran Rugi Rp 829.000

Rombongan 3 Mobil Tak Bayar Usai Makan di Depok, Pemilik Restoran Rugi Rp 829.000

Megapolitan
Kapolri Rombak Perwira di Polda Metro, Salah Satunya Posisi Wakapolda

Kapolri Rombak Perwira di Polda Metro, Salah Satunya Posisi Wakapolda

Megapolitan
Modus Preman Palak Bus Wisata di Gambir: Mengadang di Pintu Stasiun, Janjikan Lahan Parkir

Modus Preman Palak Bus Wisata di Gambir: Mengadang di Pintu Stasiun, Janjikan Lahan Parkir

Megapolitan
Kapolda Metro: Judi 'Online' Cuma Untungkan Bandar, Pemain Dibuat Rugi

Kapolda Metro: Judi "Online" Cuma Untungkan Bandar, Pemain Dibuat Rugi

Megapolitan
Bocah Tewas Terjatuh dari Lantai 8 Rusunawa Cakung, Polisi: Jendela untuk Bersandar Tidak Kokoh

Bocah Tewas Terjatuh dari Lantai 8 Rusunawa Cakung, Polisi: Jendela untuk Bersandar Tidak Kokoh

Megapolitan
Sejak 2023, 7 Selebgram Bogor Ditangkap karena Promosi Situs Judi 'Online'

Sejak 2023, 7 Selebgram Bogor Ditangkap karena Promosi Situs Judi "Online"

Megapolitan
Momen Haru Risma Peluk Pelajar di Tanimbar yang Bipolar dan Dibesarkan Orangtua Tunggal

Momen Haru Risma Peluk Pelajar di Tanimbar yang Bipolar dan Dibesarkan Orangtua Tunggal

Megapolitan
Kapolda Metro Perintahkan Kapolres-Kapolsek Razia Ponsel Anggota untuk Cegah Judi “Online”

Kapolda Metro Perintahkan Kapolres-Kapolsek Razia Ponsel Anggota untuk Cegah Judi “Online”

Megapolitan
Bocah yang Jatuh dari Lantai 8 Rusunawa di Cakung Ternyata Ditinggal Orangtunya Bekerja

Bocah yang Jatuh dari Lantai 8 Rusunawa di Cakung Ternyata Ditinggal Orangtunya Bekerja

Megapolitan
Bawaslu DKI Mengaku Kekurangan Personel Jelang Pilkada 2024

Bawaslu DKI Mengaku Kekurangan Personel Jelang Pilkada 2024

Megapolitan
Polisi Bakal Mediasi Kasus Ojol yang Tendang Motor Warga di Depok

Polisi Bakal Mediasi Kasus Ojol yang Tendang Motor Warga di Depok

Megapolitan
Polda Metro Buka Peluang Kembali Periksa Firli Bahuri di Kasus Dugaan Pemerasan SYL

Polda Metro Buka Peluang Kembali Periksa Firli Bahuri di Kasus Dugaan Pemerasan SYL

Megapolitan
 Selebgram Bogor Ditangkap karena Promosikan Judi Online, Polisi : Baru Terima Gaji Rp 3 juta

Selebgram Bogor Ditangkap karena Promosikan Judi Online, Polisi : Baru Terima Gaji Rp 3 juta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com