Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seniman Grafiti Ingin Buat Tembok Jakarta Lebih Berwarna meski Aksinya Dicap Vandalisme

Kompas.com - 23/06/2024, 13:04 WIB
Shinta Dwi Ayu,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Meski aksinya sering disebut sebagai vandalisme, seniman grafiti Fermul (27) tetap ingin membuat tembok Jakarta menjadi lebih berwarna lewat karyanya.

"Ya, kalau saya pribadi sebenarnya (lewat) gambar itu pengin menjadikan tembok Jakarta sebagai media ekspresi. Jadi, tembok Jakarta ini menjadi lebih berwarna atau tidak abu-abu terus," kata Fermul ketika diwawancarai Kompas.com, Selasa (18/6/2024).

Lebih lanjut Fermul menjelaskan, masih banyak orang yang belum paham bahwa vandalisme dan grafiti adalah sesuatu yang berbeda.

Tak heran, bila masih banyak orang yang menganggap grafiti sebagai gambar yang asal-asalan saja atau vandalisme.

Baca juga: Sesuai Namanya sebagai Seni Jalanan, Grafiti Selalu Ada di Tembok Publik

Tapi, bagi Fermul hal itu tidak menjadi masalah untuk dirinya terus berkarya di dunia grafiti.

Ia hanya berusaha memberi pemahaman kepada banyak orang bahwa grafiti yang ia buat penuh konsep dan makna sehingga berbeda dengan vandalisme.

"Ya, paling cukup dikasih tahu aja kalau grafiti itu berbeda dengan vandalisme," ucap Fermul.

Namun, kata Fermul, belakangan ini semakin banyak orang yang mulai memberi dukungan kepada seniman grafiti.

Hal itu terlihat ketika para seniman grafiti dari Jabodetabek bersatu untuk menggambar di lima titik Jakarta, baik itu barat, timur, selatan, pusat, hingga utara.

Baca juga: Curhat Seniman Grafiti Diremehkan karena Tak Banyak Uang, Janji Akan Terus Berkarya

Gambar yang dibuat juga bukan sembarangan yakni bertemakan genosida yang ada di Palestina.

Melalui gambar tersebut, para seniman grafiti ingin membawa isu perdamaian.

"Di situ saya lihat bahwa masyarakat menyambut baik aksi tersebut walaupun gambar tersebut digambar di ruang publik dan seharusnya tidak boleh," ungkap Fermul.

Begitu pula saat pelaksanaan menggambar pun tak semulus yang dibayangkan, meski mereka membawa isu perdamaian,

Ketika menggambar di kawasan Jakarta Timur, para seniman grafiti yang terlibat dalam pelaksanaan itu sempat ditegur dan disuruh bubar oleh polisi.

Beruntungnya, gambar tersebut sudah ingin rampung sehingga polisi memberikan kesempatan untuk para seniman grafiti menyelesaikan gambarnya itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ikut Heru Budi Blusukan di Jakarta, Gibran: Main Aja...

Ikut Heru Budi Blusukan di Jakarta, Gibran: Main Aja...

Megapolitan
Heru Budi dan Gibran Pantau Proyek Penanggulangan Banjir di Kalideres dan Kamal Muara

Heru Budi dan Gibran Pantau Proyek Penanggulangan Banjir di Kalideres dan Kamal Muara

Megapolitan
Gibran dan Heru Budi Bagi-bagi Susu dan Buku Saat Temui Warga di Pasar Ikan Kamal Muara

Gibran dan Heru Budi Bagi-bagi Susu dan Buku Saat Temui Warga di Pasar Ikan Kamal Muara

Megapolitan
Cara Polri Berantas Judi Online : Razia Ponsel Anggota, Pemberian Sanksi hingga Rencana Melibatkan Selebgram

Cara Polri Berantas Judi Online : Razia Ponsel Anggota, Pemberian Sanksi hingga Rencana Melibatkan Selebgram

Megapolitan
Muncul Dugaan Pungli, Palang Parkir Otomatis RTH Kalijodo yang Rusak Akan Diperbaiki

Muncul Dugaan Pungli, Palang Parkir Otomatis RTH Kalijodo yang Rusak Akan Diperbaiki

Megapolitan
Ketua Panitia Lentera Festival Tangerang Pakai Uang Tiket untuk Kepentingan Pribadi

Ketua Panitia Lentera Festival Tangerang Pakai Uang Tiket untuk Kepentingan Pribadi

Megapolitan
Upaya Pencegahan Judi Online di Tubuh Polri, Razia Ponsel Anggota dan Beri Sanksi Pemecatan bagi yang Terlibat

Upaya Pencegahan Judi Online di Tubuh Polri, Razia Ponsel Anggota dan Beri Sanksi Pemecatan bagi yang Terlibat

Megapolitan
Bikin Karcis Parkir RTH Kalijodo hingga Disangka Pungli, Ormas Bilang 'Gate' Otomatis Rusak

Bikin Karcis Parkir RTH Kalijodo hingga Disangka Pungli, Ormas Bilang "Gate" Otomatis Rusak

Megapolitan
Warga Sebut Lampu Tugu Selamat Datang Depok Sering Mati karena Kemasukan Hujan

Warga Sebut Lampu Tugu Selamat Datang Depok Sering Mati karena Kemasukan Hujan

Megapolitan
Harga Tiket Promo Paket Keluarga Jakarta Fair 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Promo Paket Keluarga Jakarta Fair 2024 dan Cara Belinya

Megapolitan
Dharma-Kun Boleh Perbaiki 505.295 Data KTP yang Belum Penuhi Syarat karena Silon Sempat 'Down'

Dharma-Kun Boleh Perbaiki 505.295 Data KTP yang Belum Penuhi Syarat karena Silon Sempat "Down"

Megapolitan
Bareng Gibran, Heru Budi Pantau Pengerukan Lumpur di Kali Semongol Jakbar

Bareng Gibran, Heru Budi Pantau Pengerukan Lumpur di Kali Semongol Jakbar

Megapolitan
Bantah Lakukan Pungli di Samping RPTRA Kalijodo, Perwakilan Ormas Sebut Itu Parkir Resmi

Bantah Lakukan Pungli di Samping RPTRA Kalijodo, Perwakilan Ormas Sebut Itu Parkir Resmi

Megapolitan
Kondisi Tugu Selamat Datang Depok yang Kini Gelap Gulita dan Dicoret-coret

Kondisi Tugu Selamat Datang Depok yang Kini Gelap Gulita dan Dicoret-coret

Megapolitan
Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta Hari Ini 28 Juni 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta Hari Ini 28 Juni 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com