DEPOK, KOMPAS.com - Kakak mendiang Akseyna Ahad Dori, Arfilla Ahad Dori menilai bahwa kasus kematian adiknya ini pasang surut dan seolah penyidik Sat Reskrim Polres Metro Depok tidak ada pergerakan untuk mengusut tuntas perkara yang masih janggal ini.
“Selama ini seringnya naik turun, kalau pas ramai baru terlihat ada pergerakan, lalu lama-lama nanti tidak ada kabar kemajuan lagi,” ujar Arfilla saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (15/6/2204).
Meski begitu, Arfilla mengapresiasi Polres Metro Depok yang telah menerbitkan Surat Pemberitahuan Perkembangan Hasil Penyidikan (SP2HP) kedua untuk kasus kematian adiknya.
“Walaupun begitu, saya berharap supaya polisi bisa terus jaga momentum,” kata Arfilla.
Selain itu, Arfilla berharap agar polisi menjadikan surat perintah penyidikan sebagai landasan untuk menggencarkan pengusutan kasus ini.
Baca juga: Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum
“Dan yang penting, penyelidikannya berprogress maju dan berkesinambungan dari sebelumnya, bukan mengulang lagi dari awal karena ganti anggota tim penyidik,” ujar dia.
Dalam SP2HP yang diunggah akun Instagram @peduliqkseynaui, polisi menyampaikan bahwa kasus kematian Akseyna ditangani oleh Unit Krimum Sat Reskrim Polres Metro Depok.
Upaya tindak lanjut atas perkara ini berupa konsolidasi atau gelar perkara dengan penyidik lama yang ada di Polres Metro Depok.
Kedua, penyidik mengundang dan berkoordinasi dengan Team Aksi Forensik pada 24 Mei 2024. Hasil koordinasi agar penyidik melakukan permohonan kepada Team Aksi Forensik guna melakukan pemeriksaan (assessment) kepada saksi-saki.
Ketiga, penyidik melakukan audiensi di ruang rapat 101 Pusgiwa UI Depok dengan pihak Rektor UI dan BEM UI pada 3 Juni 2024.
Kompas.com telah menghubungi Kapolres Metro Depok Kombes Pol Arya Perdana dan Kasat Reskrim Polres Metro Depok Kompol Suardi Jumaing untuk bertanya soal SP2HP kedua ini.
Baca juga: Untuk Kedua Kalinya, Keluarga Akseyna Terima Surat Perkembangan Hasil Penyelidikan dari Polisi
Kendati demikian, hingga berita ini terbit, belum ada respon.
Sebagai informasi, Akseyna Ahad Dori yang merupakan mahasiswa Biologi UI ditemukan tewas mengambang pada Kamis (26/3/2015) di Danau Kenanga, Kampus UI.
Kasus kematiannya sempat diduga sebagai kasus bunuh diri sebab barang bukti berupa surat tulisan tangan disebutkan sebagai tulisan korban.
Akan tetapi, beberapa temuan seperti hasil visum lebam pada tubuh korban dan analisis tulisan tangan pada surat yang menunjukkan itu ditulis dua orang, mengarahkan bahwa kasus itu adalah kasus pembunuhan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.