JAKARTA, KOMPAS.com - Warga yang tinggal di kolong jembatan Jalan Sukabumi, Menteng, Jakarta Pusat, berharap pemerintah dapat memberikan bantuan dana usaha bagi mereka.
Beberapa orang yang tinggal di kolong jembatan Sungai Ciliwung itu bekerja sebagai pengepul barang rongsok.
Salah satunya Idi (51). Mereka terbiasa berjalan lebih dari tujuh kilometer setiap harinya untuk mengumpulkan barang-barang bekas yang tidak lagi terpakai.
Namun, Idi dan teman-temannya butuh gerobak untuk membawa barang rongsok agar pekerjaannya lebih ringan.
Baca juga: Penghuni Kolong Jembatan Keluhkan Air Sungai Ciliwung Bau Usai Pemotongan Hewan Kurban
“Buat modal usaha. Iya gerobak kek. Supaya, saya kan mulung di jalanan nih, supaya bisa mengangkut banyak barang,” ujar Idi (51) saat berbincang dengan Kompas.com, Senin (17/6/2024).
Pengepul barang rongsok itu hanya dapat mengumpulkan uang Rp 30.000 hingga Rp 50.000 dalam sehari.
Idi lantas membandingkan nasibnya dengan pengepul barang rongsok yang tinggal di kolong jembatan lain.
Dengan membawa gerobak, mereka membawa pulang uang hingga ratusan ribu rupiah setiap harinya.
“Itu mah paling kecil Rp 400.000 biasanya, kalau punya gerobak. Per harinya Rp 400.000,” ujar Idi.
Selama ini, Idi harus berjalan belasan kilometer setiap harinya dengan membawa barang-barang tersebut di atas kepalanya.
Baca juga: Waswasnya Warga yang Tinggal di Kolong Jembatan Jalan Sukabumi pada Musim Hujan...
Jika memiliki gerobak untuk bekerja, ia dapat mengambil banyak barang yang tidak terpakai untuk ia jual kembali kepada pengepul.
“Kan masih bisa muter lagi kalau masih gerobak belum full,” tambah dia.
Untuk menyewa gerobak tetangganya, ia harus merogoh kocek Rp 25.000 setiap harinya.
Sementara penghasilannya hanya sekitar Rp 30.000-50.000.
Bagi Idi, menyewa gerobak sang kawan, dengan berharap mendapatkan uang lebih banyak, tidaklah masuk akal.
Baca juga: Lebaran yang Seperti Hari Biasanya di Kolong Jembatan Jalan Sukabumi
Selain gerobak, Idi juga ingin modal usaha lainnya dari pemerintah agar tak lagi menjadi pengepul barang bekas.
Ia telah memperhitungkan, dengan memiliki usaha rumahan, ia dapat hidup lebih sejahtera ketimbang sekarang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.