JAKARTA, KOMPAS.com - Warga yang tinggal di kolong jembatan Kali Ciliwung mengeluhkan air sungai seringkali berbau tak sedap setiap perayaan Idul Adha.
Idi (51), warga yang tinggal di kolong jembatan mengatakan, banyak sisa pemotongan hewan kurban yang dibuang begitu saja ke sungai.
Limbah hewan kurban itu hanyut melewati tempat tinggal mereka.
“Isi sapi, dalemannya, ususnya, apa aja dah. Kental saja airnya,” ujar Idi (51) kepada Kompas.com pada Senin (17/6/2024).
Baca juga: Waswasnya Warga yang Tinggal di Kolong Jembatan Jalan Sukabumi pada Musim Hujan...
Idi tidak tahu dari mana limbah hewan kurban itu berasal. Bau tak sedap semakin kuat jika limbah hewan kurban itu tersangkut, tidak hanyut terbawa air.
“Pakai mobil orang ngebuangnya, enggak tahu dari mana. Baunya nggak karuan,” tambah dia.
Butuh waktu cukup lama agar air tersebut tidak berbau lagi. Kondisi ini mengganggu aktivitas mereka karena air tidak bisa digunakan untuk mandi.
Idi dan rekannya sesama pemulung harus mandi di pasar terdekat dan merogoh kocek untuk mendapat air bersih.
Untungnya, pihak pasar mengerti keadaan mereka. Mereka hanya perlu membayar separuh harga, yakni Rp 1.000, untuk mandi.
Idi dan beberapa orang yang tinggal di kolong jembatan jalan Sukabumi, Menteng, Jakarta Pusat itu harus bertahan dengan bau menyengat air sungai setidaknya hingga sebulan.
Baca juga: Lebaran yang Seperti Hari Biasanya di Kolong Jembatan Jalan Sukabumi
Bau busuk itu bisa lebih cepat hilang jika hujan turun.
Sehari-hari, Idi dan beberapa orang lainnya yang menempati kolong jembatan itu bekerja sebagai pengepul barang rongsok.
Pendapatannya hanya sekitar Rp 30.000-50.000 setiap harinya. Pendapatan itu habis digunakan untuk kebutuhan sehari-hari.
Sungai Ciliwung memang termasuk salah satu sungai terkotor di dunia.
Riset The Conversation menemukan bahwa Sungai Ciliwung adalah sungai dengan tingkat cemaran yang lebih parah ketimbang 20 sungai lainnya di Eropa dan Asia Tenggara.
Pilihan Idi dan kawan-kawan tidak banyak. Pendapatan harian langsung habis untuk membeli kebutuhan sehari-hari. Untuk mandi, mereka langsung menggunakan air dari Sungai Ciliwung.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.