JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Unit Pengelola Rumah Susun (UPRS) II Baharudin, akan memasang alat patroli kontrol di setiap blok untuk para sekuriti guna mencegah penjarahan di Rumah Susun Sewa Sederhana (Rusunawa) Marunda, Cilincing, Jakarta Utara, terulang lagi.
"Kita juga akan meningkatkan untuk teman-teman sekuriti, kita akan menyediakan alat patroli kontrol," kata Baharudin saat diwawancarai oleh Kompas.com, Selasa (18/6/2024).
Lebih lanjut, Baharudin menjelaskan alat patroli kontrol yang terpasang di setiap blok mendorong para sekuriti untuk terus berkeliling.
Baca juga: Penjarahan Rusunawa Marunda Dilakukan Terang-terangan, Warga Pertanyakan Keberadaan Pengelola
Alat itu bisa mendeteksi bahwa sekuriti tersebut benar melakukan patroli di blok yang sudah diperintahkan atau tidak.
Pasalnya, selama ini sekuriti di Rusunawa Marunda mengaku sudah berkeliling rusun untuk mencegah pencurian aset. Namun saat dimintai bukti oleh Baharudin, mereka tidak bisa memberikannya.
"Karena selama ini teman-teman saya tanya, kamu keliling enggak? Dia bilang keliling. Mana buktinya? Tidak ada. Dengan menggunakan patroli kontrol mau tidak mau dia harus keliling dan ini yang akan kita lakukan," ujar Baharudin.
Selain membekali sekuriti dengan alat patroli kontrol, Baharudin juga berencana untuk menambah closed-circuit television (CCTV) di setiap blok.
Baca juga: Aset Rusunawa Marunda Dijarah Maling, Heru Budi: Kami Tangkap Pelakunya
Dengan adanya CCTV, Baharudin menilai, pengelola lebih mudah dalam mengawasi aset rusun.
Selain itu, jika ada penjarahan lagi maka pelakunya bisa segera ketahuan melalui CCTV tersebut.
Sebagai informasi, klaster C Rusunawa Marunda terbengkalai dan seluruh asetnya raib dijarah maling sejak Oktober 2023 lalu.
Mulai dari besi atau tralis balkon, kabel, alumunium, kusen, closet, wastafel, pintu, dan juga jendela di setiap unit sudah abis diambil maling.
Tak hanya itu, para maling juga nekat membobol tembok di setiap unit rusun untuk mengambil besi, pipa, atau kabel di dalamnya.
Baca juga: Aset Rusunawa Marunda Dibobol Maling sejak 2023, Pengelola Akan Kembali Pasang Pagar
Aksi penjarahan ini marak terjadi usai penghuni klaster C Rusunawa Marunda direlokasi ke rusun terdekat sesuai dengan rekomendasi dari PJ Gubernur Heru Budi Hartono dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
BRIN mengatakan, bangunan gedung di klaster C sudah tidak layak untuk dihuni dan berpotensi membahayakan warga.
Betul saja, atap rusun tersebut ambruk dan membuat warga ketakutan. Akhirnya, mereka rela direlokasi ke rusun terdekat, seperti Nagrak dan Padat Karya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.