Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aset Rusunawa Marunda Dibobol Maling sejak 2023, Pengelola Akan Kembali Pasang Pagar

Kompas.com - 14/06/2024, 14:11 WIB
Shinta Dwi Ayu,
Fitria Chusna Farisa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pihak pengelola Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Marunda akan kembali memasang pagar di sekitar rusunawa yang terletak di kawasan Cilincing, Jakarta Utara itu. Langkah ini untuk mencegah terulangnya aksi pencurian aset rusunawa.

"Tahun ini ada pemagaran di sekitar rusun dari dinas dan tahun ini wacananya," kata Kepala Satuan Bagian (Kasubag) Tata Usaha Rusunawa Marunda saat ditemui Kompas.com di lokasi, Kamis (13/6/2024).

Namun, Ahmad belum dapat memastikan kapan pemagaran akan dilakukan. 

Jika pemagaran telah rampung, kata Ahmad, siapa pun yang hendak masuk ke rusunawa harus melewati pos sekuriti. Dengan demikian, diyakini kawasan Rusunawa Marunda lebih aman dari aksi pencurian.

"Dengan terpagar itu menjadi lebih aman," kata Ahmad.

Baca juga: Nasib Tak Jelas Gedung Rusunawa Marunda hingga Asetnya Dicuri Usai Penghuni Direlokasi

Sementara, sekuriti di kawasan Rusunawa Marunda mengaku sudah berkerja keras menjaga area rusunawa agar terhindar dari aksi pencurian. Namun, selalu saja ada maling yang beraksi di area tersebut.

"Kita sebenarnya sudah maksimal sekali menjaga di UPRS (unit pengelola rumah susun) 2 ini, cuma ya karena itu tadi, antara maling dan sekuritinya ini selalu kucing-kucingan," ucap Chandra, Kepala Sekuriti Rusunawa Marunda, saat diwawancarai Kompas.com, Kamis.

Lebih lanjut, Chandra mengungkapkan, belum lama ini gardu listrik yang ada di wilayah Rusunawa Marunda dibobol maling.

Ketika itu, sekuriti baru selesai melakukan patroli. Namun, beberapa menit kemudian lampu padam akibat dibobolnya gardu listrik.

Ternyata, kata Chandra, maling itu sebelumnya secara sembunyi-sembunyi mengikuti sekuriti patroli. Ketika patroli selesai dan sekuriti meninggalkan lokasi, barulah maling tersebut melancarkan aksinya.

"Alhmadulillah saat itu belum sampai kemalingan, cuma sudah dicopot (kabel-kabelnya) keburu ketahuan," kata Chandra.

Sebagai informasi, seluruh aset di klaster C Rusunawa Marunda raib diambil maling sejak Oktober 2023 lalu. Aset yang diambil, mulai dari besi atau terali balkon, kabel, alumunium, kusen, kloset, wastafel, pintu, hingga jendela.

Tak hanya itu, para maling juga nekat membobol tembok di setiap unit rusun untuk mengambil besi, pipa, atau kabel di dalamnya.

Aksi penjarahan ini marak terjadi usai penghuni klaster C Rusunawa Marunda direlokasi ke rusun terdekat sesuai dengan rekomendasi dari PJ Gubernur Heru Budi Hartono dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

BRIN mengatakan, bangunan gedung di klaster C sudah tidak layak untuk dihuni dan berpotensi membahayakan warga. Warga pun direlokasi ke rusun terdekat, seperti Nagrak dan Padat Karya.

Baca juga: Sekuriti Mengeluh Kesulitan Cegah Aksi Pencurian karena Tak Ada Pagar di Rusunawa Marunda

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Suasana Mencekam di Pasar Minggu Sore Ini, Dua Ormas Bentrok Lempar Batu dan Helm

Suasana Mencekam di Pasar Minggu Sore Ini, Dua Ormas Bentrok Lempar Batu dan Helm

Megapolitan
PKB Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024 karena Hasil 'Survei Langitan'

PKB Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024 karena Hasil "Survei Langitan"

Megapolitan
Marak Penjarahan Aset di Rusunawa Marunda, Pengelola Ungkap Tak Ada CCTV di Sana

Marak Penjarahan Aset di Rusunawa Marunda, Pengelola Ungkap Tak Ada CCTV di Sana

Megapolitan
Gang Venus Tambora Terlalu Padat Penduduk, Pemerintah Diminta Relokasi Warga ke Rusun

Gang Venus Tambora Terlalu Padat Penduduk, Pemerintah Diminta Relokasi Warga ke Rusun

Megapolitan
Demi Berkurban Sapi, Sugito Pedagang Siomay Menabung Dua Bulan Sebelum Idul Adha

Demi Berkurban Sapi, Sugito Pedagang Siomay Menabung Dua Bulan Sebelum Idul Adha

Megapolitan
Truk Sampah di Kota Bogor Disebut Tak Dapat Peremajaan Bertahun-tahun, padahal Berusia Tua

Truk Sampah di Kota Bogor Disebut Tak Dapat Peremajaan Bertahun-tahun, padahal Berusia Tua

Megapolitan
Pengelola Rusunawa Marunda Bakal Pasang Alat Kontrol Patroli untuk Cegah Penjarahan Berulang

Pengelola Rusunawa Marunda Bakal Pasang Alat Kontrol Patroli untuk Cegah Penjarahan Berulang

Megapolitan
Menunggu Berjam-jam di Masjid Istiqlal, Warga Kecewa Tak Ada Pembagian Daging Kurban

Menunggu Berjam-jam di Masjid Istiqlal, Warga Kecewa Tak Ada Pembagian Daging Kurban

Megapolitan
Sugito Tak Masalah Dapat Daging Kurban Sedikit: Yang Penting Orang di Lingkungan Kita Bisa Makan

Sugito Tak Masalah Dapat Daging Kurban Sedikit: Yang Penting Orang di Lingkungan Kita Bisa Makan

Megapolitan
Warga Jakbar Datang ke Masjid Istiqlal Berharap Kebagian Daging Kurban: Di Rumah Cuma Dapat 2 Ons

Warga Jakbar Datang ke Masjid Istiqlal Berharap Kebagian Daging Kurban: Di Rumah Cuma Dapat 2 Ons

Megapolitan
PKB Terbitkan SK Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024

PKB Terbitkan SK Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Pisau JF untuk Tusuk Tetangganya yang Ganggu Anjing Semula untuk Ambil Rumput

Pisau JF untuk Tusuk Tetangganya yang Ganggu Anjing Semula untuk Ambil Rumput

Megapolitan
Diduga Sakit, Pria Lansia Ditemukan Meninggal di Kamar Kos Bogor

Diduga Sakit, Pria Lansia Ditemukan Meninggal di Kamar Kos Bogor

Megapolitan
Pria Tewas Tertabrak KRL di Bogor, Identitas Korban Terungkap dari Buku Tabungan

Pria Tewas Tertabrak KRL di Bogor, Identitas Korban Terungkap dari Buku Tabungan

Megapolitan
Keamanan CFD Jakarta akan Diperketat Buntut Penjambretan Viral

Keamanan CFD Jakarta akan Diperketat Buntut Penjambretan Viral

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com