JAKARTA, KOMPAS.com - Klaster C Rumah Susun Sewa Sederhana (Rusunawa) Marunda, Jakarta Utara, yang terbengkalai dan isinya dijarah maling rencananya akan direvitalisasi tahun ini.
"Jadi, terkait dengan Klaster C yang lima blok kalau informasi dari dinas di tahun ini akan dilakukan revitalisasi," kata Kepala Sub Bagian (Kasubag) Keuangan unit pengelola rumah susun (UPRS) II Haposan, saat diwawancarai oleh Kompas.com, Kamis (16/6/2024).
Haposan menjelaskan, lima gedung yang ada di klaster C akan dirubuhkan terlebih dahulu sebelum dibangun kembali.
Baca juga: Aset Rusunawa Marunda Dibobol Maling sejak 2023, Pengelola Akan Kembali Pasang Pagar
Kelima gedung itu rencananya akan dirubuhkan tahun ini, sementara pembangunannya akan dilaksanakan di tahun 2025.
Gedung nantinya tidak akan lagi dibangun dalam bentuk klaster melainkan dibuat menjadi blok yang terdiri dari dua tower.
"Saat dibangun, bentuknya bukan cluster, tapi blok. Perencanaan awal informasi dari dinas bahwa akan dibangun menjadi dua tower dulu di blok C, sebagai pengganti klaster yang ada saat ini," ucap Haposan.
Namun, Haposan belum mengetahui persis kapan pastinya revitalisasi tersebut dilakukan.
"Bulannya belum tahu, karena itu kan masih berproses. Nanti prosesnya, melalui Badan Pengadaan Barang dan Jasa," terang Haposan.
Baca juga: Nasib Tak Jelas Gedung Rusunawa Marunda hingga Asetnya Dicuri Usai Penghuni Direlokasi
Sebagai informasi, Klaster C Rusunawa Marunda terbengkalai dan seluruh asetnya raib dijarah maling sejak Oktober 2023 lalu.
Mulai dari besi atau tralis balkon, kabel, alumunium, kusen, closet, wastafel, pintu, dan juga jendela di setiap unit sudah abis diambil maling.
Tak hanya itu, maling juga nekat membobol tembok di setiap unit rusun untuk mengambil besi, pipa, atau kabel di dalamnya.
Aksi penjarahan ini marak terjadi usai penghuni Klaster C Rusunawa Marunda direlokasi ke rusun terdekat sesuai dengan rekomendasi dari PJ Gubernur Heru Budi Hartono dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
Baca juga: Sekuriti Mengeluh Kesulitan Cegah Aksi Pencurian karena Tak Ada Pagar di Rusunawa Marunda
BRIN mengatakan, bangunan gedung di Klaster C sudah tidak layak untuk dihuni dan berpotensi membahayakan warga.
Betul saja, atap rusun tersebut ambruk dan membuat warga ketakutan. Akhirnya, mereka rela direlokasi ke rusun terdekat, seperti Nagrak dan Padat Karya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.