JAKARTA, KOMPAS.com - Penjarahan aset di 500 unit klaster C Rumah Susun Sewa Sederhana (Rusunawa) Marunda, Jakarta Utara, yang dilakukan siang hari membuat warga terheran-heran.
Para pencuri itu seolah tak segan menjarah isi unit rusun tersebut.
"Kadang ngambilnya bisa siang, pagi atau malam. Mereka (maling) terang-terangan," kata seorang warga Rusunawa yang tak mau disebut namanya, Kamis (13/6/2024).
Baca juga: Aset Rusunawa Marunda Dijarah Maling, Heru Budi: Kami Tangkap Pelakunya
Warga juga mempertanyakan keberadaan pengelola rusunawa saat pencurian itu terjadi.
Pasalnya, pencurian aset di klaster C tidak dilakukan hanya sehari, melainkan dalam dua bulan berturut-turut.
Sementara berdasarkan pantauan Kompas.com di lokasi, jarak antara klaster C dengan pos sekuriti dan kantor pengelola tidak terlalu jauh.
Menurut warga, pengelola diduga membiarkan begitu saja aksi pencurian rusunawa di klaster C hingga semua asetnya abis tak tersisa.
"Ya, saya enggak tahu ya, apakah oknum itu dapat uang rokok atau gimana. Ya, cuek aja pelaku mah ambil dan bawa (aset rusunawa)," sambung dia.
Eks Kepala Satuan Pelaksana Penertiban UPRS Wilayah II DKI Jakarta Salfar Ridwan membenarkan aksi penjaharan yang terjadi di siang hari.
Baca juga: Aset Rusunawa Marunda Dibobol Maling sejak 2023, Pengelola Akan Kembali Pasang Pagar
"Benar, ada juga di siang hari meski intesitasnya lebih sedikit," kata Salfar saat dihubungi, Kamis.
Salfar mengaku sudah menegur langsung para pelaku.
"Justru karena saya sudah sangat kesal, sudah secara persuasif kami melakukan peneguran, sampai dengan memberikan contoh bahwa adanya mobil pengangkut barang dari luar rusun yang kami serahkan ke polsek," ucap Salfar.
Saat itu, Salfar juga meminta agar para sekuriti bisa lebih tegas dalam mencegah terjadinya pencurian aset di klaster C, namun juga tak berhasil.
Sebagai informasi, klaster C Rusunawa Marunda terbengkalai dan seluruh asetnya raib dijarah maling sejak Oktober 2023.
Mulai dari besi atau tralis balkon, kabel, alumunium, kusen, kloset, wastafel, pintu, dan juga jendela di setiap unit sudah habis diambil maling.
Tak hanya itu, para maling juga nekat membobol tembok di setiap unit rusun untuk mengambil besi, pipa, atau kabel di dalamnya.
Baca juga: Nasib Tak Jelas Gedung Rusunawa Marunda hingga Asetnya Dicuri Usai Penghuni Direlokasi
Aksi penjarahan ini marak terjadi usai penghuni klaster C Rusunawa Marunda direlokasi ke rusun terdekat sesuai dengan rekomendasi dari PJ Gubernur Heru Budi Hartono dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
BRIN mengatakan, bangunan gedung di klaster C sudah tidak layak untuk dihuni dan berpotensi membahayakan warga.
Betul saja, atap rusun tersebut ambruk dan membuat warga ketakutan. Akhirnya, mereka rela direlokasi ke rusun terdekat, yakni di Nagrak dan Padat Karya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.