Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akhirnya Pengelola Lapor Polisi Usai Rusunawa Marunda Tersisa Dinding dan Puing akibat Penjarahan

Kompas.com - 24/06/2024, 06:00 WIB
Abdul Haris Maulana

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus penjarahan aset di Klaster C Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Marunda, Cilincing, Jakarta Utara, yang terjadi sejak 2023 lalu kini memasuki babak baru.

Pengelola Rusunawa Marunda saat ini akhirnya melaporkan kasus penjarahan aset ke polisi setelah pengelola yang sebelumnya tak pernah membawa ke jalur hukum.

"Iya (laporan)," kata Kanit Reskrim Polsek Cilincing, Ipda Philip Ginting, saat dikonfirmasi oleh Kompas.com, Minggu (22/6/2024).

Baca juga: Pengelola Rusunawa Marunda Lapor Polisi soal Penjarahan Sejak 2023

Philip mengatakan, laporan tersebut dilakukan di Polres Metro Jakarta Utara pada Jumat (21/6/2024) lalu.

"(Laporan) ke Polres Metro Jakarta Utara," ucap dia.

Warga dorong polisi selidiki kasus penjarahan

Sebelumnya, warga setempat mendorong pihak kepolisian untuk segera menindaklanjuti kasus penjarahan aset di Klaster C Rumah Rusunawa Marunda.

"Pihak kepolisian harus menindaklanjuti segera," ucap seorang warga Rusunawa Marunda yang tak mau disebut namanya, Jumat (21/6/2024).

Ia berharap polisi dapat menemukan oknum yang menjarah aset Rusunawa Marunda selama ini.

"Supaya ketahuan siapa oknum besar yang diduga melakukan penjarahan aset di Rusunawa Marunda," tutur warga itu.

Lebih lanjut, warga bersangkutan berpendapat bahwa kendaraan roda empat pengangkut besi dari Klaster C Rusunawa Marunda yang pernah ditahan Polsek Cilincing seharusnya bisa dijadikan sebagai barang bukti permulaan untuk menyelidiki kasus penjarahan ini.

Baca juga: Warga Dorong Polisi Selidiki Kasus Penjarahan Aset Rusunawa Marunda

Namun, pihak kepolisian belum bisa menindaklanjuti kasus tersebut karena pengelola Rusunawa Marunda saat itu tak membuat laporan secara resmi setelah ditunggu 1×24 jam.

Kemudian, setelah diperiksa, sopir mobil pikap itu tidak terlibat dan hanya disewa untuk mengangkut besi dari klaster C Rusunawa Marunda.

Warga menilai banyak kejanggalan dalam kasus penjarahan Rusunawa Marunda yang belum juga terungkap sampai saat ini.

"Menurut kami banyak kejanggalan dalam kasus tersebut," ucapnya.

Ia juga meyakini, proses pencurian yang terjadi pada siang hari mustahil tidak diketahui pengelola maupun sekuriti.

Halaman:


Terkini Lainnya

Polisi Ajukan Surat Permohonan Pemblokiran 27 Situs Judi Online ke Kominfo

Polisi Ajukan Surat Permohonan Pemblokiran 27 Situs Judi Online ke Kominfo

Megapolitan
Polisi Bisa Periksa Ulang Teman dan Kerabat Akseyna, Mahasiswa UI yang Tewas 9 Tahun Lalu

Polisi Bisa Periksa Ulang Teman dan Kerabat Akseyna, Mahasiswa UI yang Tewas 9 Tahun Lalu

Megapolitan
Pemkot Jakut Minta Pengurus RT dan RW Awasi Warga Agar Tak Terjerumus Judi Online

Pemkot Jakut Minta Pengurus RT dan RW Awasi Warga Agar Tak Terjerumus Judi Online

Megapolitan
Kakak Beradik di Bogor Rekrut 70 Selebgram untuk Promosikan Situs Judi Online

Kakak Beradik di Bogor Rekrut 70 Selebgram untuk Promosikan Situs Judi Online

Megapolitan
Polisi Tangkap Perekrut Selebgram untuk Promosikan Judi Online di Bogor

Polisi Tangkap Perekrut Selebgram untuk Promosikan Judi Online di Bogor

Megapolitan
Balita 4 Tahun di Johar Baru Diduga Diculik Saat Orangtua Pergi ke Pasar

Balita 4 Tahun di Johar Baru Diduga Diculik Saat Orangtua Pergi ke Pasar

Megapolitan
Pengamat Nilai Duet Anies-Sohibul Iman pada Pilkada Jakarta Tetap Menjual karena Faktor Anies

Pengamat Nilai Duet Anies-Sohibul Iman pada Pilkada Jakarta Tetap Menjual karena Faktor Anies

Megapolitan
Kasus Bus Wisata Kena Pungli Jukir Liar, Heru Budi Klaim Ada Tim yang Awasi 100 Titik Parkir

Kasus Bus Wisata Kena Pungli Jukir Liar, Heru Budi Klaim Ada Tim yang Awasi 100 Titik Parkir

Megapolitan
Gara-gara Rokok, Gudang Cat di Kelapa Gading Terbakar

Gara-gara Rokok, Gudang Cat di Kelapa Gading Terbakar

Megapolitan
Bocah Tewas Jatuh dari Rusunawa Rawa Bebek, Heru Budi Minta Warga Saling Jaga Anak-anak

Bocah Tewas Jatuh dari Rusunawa Rawa Bebek, Heru Budi Minta Warga Saling Jaga Anak-anak

Megapolitan
Bawaslu Tingkat Kota DKI Tak Punya Ruang Gakkumdu, Dikhawatirkan Berdampak pada Pelaksanaan Pilkada 2024

Bawaslu Tingkat Kota DKI Tak Punya Ruang Gakkumdu, Dikhawatirkan Berdampak pada Pelaksanaan Pilkada 2024

Megapolitan
Cegah Kehilangan Motor, Pengelola Parkir RTH Kalijodo Akan Pasang CCTV

Cegah Kehilangan Motor, Pengelola Parkir RTH Kalijodo Akan Pasang CCTV

Megapolitan
Kasus Kematian Akseyna UI, Polisi: Jika Dibunuh, Ada 'Gap' 6 Hari Untuk Pelaku Hilangkan Jejak

Kasus Kematian Akseyna UI, Polisi: Jika Dibunuh, Ada "Gap" 6 Hari Untuk Pelaku Hilangkan Jejak

Megapolitan
PKS Usung Anies-Sohibul Iman di Pilkada DKI, DPD Golkar: Kami Masih dengan KIM

PKS Usung Anies-Sohibul Iman di Pilkada DKI, DPD Golkar: Kami Masih dengan KIM

Megapolitan
Jelang Pilkada Jakarta, Bawaslu DKI Belum Punya Ruang Gakkumdu di Tingkat Kota

Jelang Pilkada Jakarta, Bawaslu DKI Belum Punya Ruang Gakkumdu di Tingkat Kota

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com