Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekuriti Rusunawa Marunda Pernah Dipukuli Saat Cegah Aksi Pencurian

Kompas.com - 14/06/2024, 10:23 WIB
Shinta Dwi Ayu,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Chandra, sekuriti di Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Marunda, Jakarta Utara, mengaku pernah dipukuli puluhan orang saat mencegah aksi pencurian di lokasi tersebut.

"Pada saat pengeroyokan kurang lebih ada 30 orang. Tapi, yang melakukan pemukulan terhadap saya dan saya tahu itu, saya laporkan lima orang, karena saya tidak tahu namanya," kata Chandra saat diwawancarai oleh Kompas.com di Rusunawa Marunda, Kamis (13/6/2024).

Chandra mengatakan, puluhan orang yang memukulinya itu adalah warga sekitar Rusunawa Marunda.

Baca juga: Aset Rusunawa Marunda Klaster C Dijarah Maling Sejak 2023

Kejadian itu terjadi saat Chandra sedang berjaga di pos sekuriti. Tiba-tiba gerombolan orang itu menyerang dan memukulinya.

"Habis muka biru lebam semua, di kepala juga ada, karena ada yang memukul saya dari belakang dengan menggunakan gagang kain pel," ucap Chandra.

Usai kejadian, Chandra langsung dilarikan ke Rumah Sakit Umum Darurat (RSUD) Koja, Jakarta Utara.

Biaya pengobatan Chandra saat itu ditanggung oleh kepala rusunawa, sementara para pelaku melarikan diri begitu saja.

Atas kejadian itu, Chandra sudah melaporkannya ke Polres Metro Jakarta Utara. Sampai saat ini, proses hukum itu masih berjalan dan sudah di tahap mediasi antara Chandra dan para pelaku.

Baca juga: Pencuri Aset Rusunawa Marunda Diduga Warga Sekitar, Pengelola: Kami Tidak Dapat Memastikan

Sekitar Mei 2024, Chandra dipanggil ke Polres Metro Jakarta Utara untuk melakukan mediasi.

"Untuk sampai saat ini, kasus di Polres Metro Jakarta Utara belum selesai, karena pada saat kemarin ketika proses mediasi dari pengeroyok saya tidak datang, hanya lawyer-nya, untuk lanjutannya saya belum dapat info," kata Chandra.

Chandra mengaku, perwakilan dari para pengeroyoknya sudah meminta maaf. Namun, ia berharap agar para pelaku bisa meminta maaf kepada dirinya secara langsung.

"Kalau perwakilan (dari para pengeroyok) sudah menemui saya untuk melakukan permintaan maaf. Tapi, namanya minta maaf dalam agama enggak bisa diwakili," tegas Chandra.

Baca juga: Sejumlah Aset Rusunawa Marunda Blok C Dicuri, Pintu, Jendela, hingga Kloset Raib

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PKB Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024 karena Hasil 'Survei Langitan'

PKB Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024 karena Hasil "Survei Langitan"

Megapolitan
Marak Penjarahan Aset di Rusunawa Marunda, Pengelola Ungkap Tak Ada CCTV di Sana

Marak Penjarahan Aset di Rusunawa Marunda, Pengelola Ungkap Tak Ada CCTV di Sana

Megapolitan
Gang Venus Tambora Terlalu Padat Penduduk, Pemerintah Diminta Relokasi Warga ke Rusun

Gang Venus Tambora Terlalu Padat Penduduk, Pemerintah Diminta Relokasi Warga ke Rusun

Megapolitan
Demi Berkurban Sapi, Sugito Pedagang Siomay Menabung Dua Bulan Sebelum Idul Adha

Demi Berkurban Sapi, Sugito Pedagang Siomay Menabung Dua Bulan Sebelum Idul Adha

Megapolitan
Truk Sampah di Kota Bogor Disebut Tak Dapat Peremajaan Bertahun-tahun, padahal Berusia Tua

Truk Sampah di Kota Bogor Disebut Tak Dapat Peremajaan Bertahun-tahun, padahal Berusia Tua

Megapolitan
Pengelola Rusunawa Marunda Bakal Pasang Alat Kontrol Patroli untuk Cegah Penjarahan Berulang

Pengelola Rusunawa Marunda Bakal Pasang Alat Kontrol Patroli untuk Cegah Penjarahan Berulang

Megapolitan
Menunggu Berjam-jam di Masjid Istiqlal, Warga Kecewa Tak Ada Pembagian Daging Kurban

Menunggu Berjam-jam di Masjid Istiqlal, Warga Kecewa Tak Ada Pembagian Daging Kurban

Megapolitan
Sugito Tak Masalah Dapat Daging Kurban Sedikit: Yang Penting Orang di Lingkungan Kita Bisa Makan

Sugito Tak Masalah Dapat Daging Kurban Sedikit: Yang Penting Orang di Lingkungan Kita Bisa Makan

Megapolitan
Warga Jakbar Datang ke Masjid Istiqlal Berharap Kebagian Daging Kurban: Di Rumah Cuma Dapat 2 Ons

Warga Jakbar Datang ke Masjid Istiqlal Berharap Kebagian Daging Kurban: Di Rumah Cuma Dapat 2 Ons

Megapolitan
PKB Terbitkan SK Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024

PKB Terbitkan SK Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Pisau JF untuk Tusuk Tetangganya yang Ganggu Anjing Semula untuk Ambil Rumput

Pisau JF untuk Tusuk Tetangganya yang Ganggu Anjing Semula untuk Ambil Rumput

Megapolitan
Diduga Sakit, Pria Lansia Ditemukan Meninggal di Kamar Kos Bogor

Diduga Sakit, Pria Lansia Ditemukan Meninggal di Kamar Kos Bogor

Megapolitan
Pria Tewas Tertabrak KRL di Bogor, Identitas Korban Terungkap dari Buku Tabungan

Pria Tewas Tertabrak KRL di Bogor, Identitas Korban Terungkap dari Buku Tabungan

Megapolitan
Keamanan CFD Jakarta akan Diperketat Buntut Penjambretan Viral

Keamanan CFD Jakarta akan Diperketat Buntut Penjambretan Viral

Megapolitan
Pedagang Siomay di Kebayoran Berkurban Tiap Tahun, Patungan Rp 3,5 Juta untuk Beli Sapi

Pedagang Siomay di Kebayoran Berkurban Tiap Tahun, Patungan Rp 3,5 Juta untuk Beli Sapi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com