Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aset Rusunawa Marunda Klaster C Dijarah Maling sejak 2023

Kompas.com - 14/06/2024, 10:04 WIB
Shinta Dwi Ayu,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Aset Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Marunda klaster C di Cilincing, Jakarta Utara, raib dijarah maling sejak 2023.

"Kalau informasi yang kita dapat, terkait kejadian (pencurian) itu sebenarnya terjadi sejak bulan Oktober 2023," kata Kepala Sub-Bagian (Kasubag) Keuangan unit pengelola rumah susun (UPRS) II Haposan saat diwawancarai oleh Kompas.com, Kamis (13/6/2024).

Berdasarkan pengamatan Kompas.com di lokasi, tak ada satu pun aset yang tersisa di lima gedung klaster C Rusunawa Marunda ini.

Baca juga: Sejumlah Aset Rusunawa Marunda Blok C Dicuri, Pintu, Jendela, hingga Kloset Raib

Mulai dari besi atau terali balkon, kabel, aluminium, kusen, closet, wastafel, pintu, dan jendela di setiap unit sudah habis diambil maling.

Bahkan, komplotan maling juga tak segan membobol tembok untuk mengambil besi yang berada di dalamnya.

Aksi pencurian ini, kata Haposan, terjadi ketika warga Rusunawa Marunda Klaster C direlokasi ke rusun terdekat, seperti Nagrak dan Padat Karya.

Hal itu dilakukan karena perintah dari Pj Gubernur Heru Budi Hartono dan mendapat saran dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

Pasalnya, BRIN menilai, bangunan klaster C di Rusunawa Marunda sudah tidak layak huni dan berpotensi membahayakan warga.

Warga sempat menolak direlokasi, sampai akhirnya atap rusun tersebut ambruk dan membuat warga ketakutan.

"Tapi, saat itu masih banyak warganya yanh belum menyetujui (untuk berpindah). Sampai akhirnya, ada kejadian seperti itu, dengan perintah dari PJ Gubernur bahwa harus ada relokasi ke rusun terdekat yang memang tidak terlalu jauh dan menganggu aktivitas dari warga, termasuk tidak menganggu anak sekolah," terang Haposan.

Baca juga: Desak Pemprov DKI Segera Perbaiki Rusunawa Marunda, Anggota DPRD: Kondisinya Sudah Memprihatinkan

Akhirnya, warga sepakat secara suka rela berpindah ke rusun terdekat yang sudah direkomendasikan.

Tak selang beberapa lama warga rusun berpindah, lima gedung yang ada di klaster C menjadi sasaran maling.

Padahal, kepala UPRS II sendiri sudah memerintahkan kepala satuan pelaksana dan penertiban beserta para sekuriti untuk melakukan pengamanan aset rusunawa lebih ketat.

Namun, karena akses masuk ke rusun ini banyak dan tidak berpagar, aset di Rusunawa Marunda banyak yang dicuri.

Haposan memastikan bahwa hanya klaster C yang asetnya dijarah maling, sedangkan klaster lain terbilang aman karena masih berpenghuni.

"Di klaster lain tidak ada (pencurian) karena warganya masih dihuni semua," terang Haposan.

Baca juga: Bukan dari APBD, Pemprov DKI Akan Revitalisasi Rusunawa Marunda Pakai Skema SP3L

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Mau Sukses Sendiri, Perantau Asal Gunung Kidul Gotong Royong Bangun Fasilitas di Kampung

Tak Mau Sukses Sendiri, Perantau Asal Gunung Kidul Gotong Royong Bangun Fasilitas di Kampung

Megapolitan
Kisah Dian, Seniman Lukis Piring yang Jadi Petugas Kebersihan demi Kumpulkan Modal Sewa Lapak

Kisah Dian, Seniman Lukis Piring yang Jadi Petugas Kebersihan demi Kumpulkan Modal Sewa Lapak

Megapolitan
Sempat Sidak Alun-alun Bogor, Pj Wali Kota Soroti Toilet hingga PKL di Trotoar

Sempat Sidak Alun-alun Bogor, Pj Wali Kota Soroti Toilet hingga PKL di Trotoar

Megapolitan
Kisah Dian Bertahan Jadi Pelukis Piring, Karya Ditawar Murah hingga Lapak Diganggu Preman

Kisah Dian Bertahan Jadi Pelukis Piring, Karya Ditawar Murah hingga Lapak Diganggu Preman

Megapolitan
Dua Ormas Bentrok hingga Lempar Batu-Helm, Lalin Jalan TB Simatupang Sempat Tersendat

Dua Ormas Bentrok hingga Lempar Batu-Helm, Lalin Jalan TB Simatupang Sempat Tersendat

Megapolitan
Kisah Perantau Bangun Masjid di Kampung Halaman dari Hasil Kerja di Tanah Perantauan

Kisah Perantau Bangun Masjid di Kampung Halaman dari Hasil Kerja di Tanah Perantauan

Megapolitan
Uniknya Seni Lukis Piring di Bekasi, Bermodalkan Piring Melamin dan Pensil Anak SD

Uniknya Seni Lukis Piring di Bekasi, Bermodalkan Piring Melamin dan Pensil Anak SD

Megapolitan
Sapi Kurban Mengamuk Saat Hendak Disembelih di Tangsel, Rusak Tiga Motor Warga

Sapi Kurban Mengamuk Saat Hendak Disembelih di Tangsel, Rusak Tiga Motor Warga

Megapolitan
Suasana Mencekam di Pasar Minggu Sore Ini, Dua Ormas Bentrok Lempar Batu dan Helm

Suasana Mencekam di Pasar Minggu Sore Ini, Dua Ormas Bentrok Lempar Batu dan Helm

Megapolitan
PKB Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024 karena Hasil 'Survei Langitan'

PKB Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024 karena Hasil "Survei Langitan"

Megapolitan
Marak Penjarahan Aset di Rusunawa Marunda, Pengelola Ungkap Tak Ada CCTV di Sana

Marak Penjarahan Aset di Rusunawa Marunda, Pengelola Ungkap Tak Ada CCTV di Sana

Megapolitan
Gang Venus Tambora Terlalu Padat Penduduk, Pemerintah Diminta Relokasi Warga ke Rusun

Gang Venus Tambora Terlalu Padat Penduduk, Pemerintah Diminta Relokasi Warga ke Rusun

Megapolitan
Demi Berkurban Sapi, Sugito Pedagang Siomay Menabung Dua Bulan Sebelum Idul Adha

Demi Berkurban Sapi, Sugito Pedagang Siomay Menabung Dua Bulan Sebelum Idul Adha

Megapolitan
Truk Sampah di Kota Bogor Disebut Tak Dapat Peremajaan Bertahun-tahun, padahal Berusia Tua

Truk Sampah di Kota Bogor Disebut Tak Dapat Peremajaan Bertahun-tahun, padahal Berusia Tua

Megapolitan
Pengelola Rusunawa Marunda Bakal Pasang Alat Kontrol Patroli untuk Cegah Penjarahan Berulang

Pengelola Rusunawa Marunda Bakal Pasang Alat Kontrol Patroli untuk Cegah Penjarahan Berulang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com