Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jemput Bola ke Subang, Polisi Bakal Datangi Petani yang Ditipu Oknum Polisi Rp 598 Juta

Kompas.com - 24/05/2024, 06:29 WIB
Dzaky Nurcahyo,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kasubdit Jatanras Polda Metro Jaya AKBP Rovan Richard Manehu mengatakan, pihaknya berencana untuk menemui petani asal Subang, Carlim Sumarlim (56), yang mengaku ditipu oknum polisi senilai ratusan juta.

“Iya, kami akan datangi ke Subang saja,” ujar dia kepada wartawan, Kamis (23/5/2024).

Rovan mengatakan, penyidik melakukan jemput bola untuk meminta berkas atau dokumen pendukung dari Carlim.

Hal ini dilakukan karena Carlim disebut tak kunjung memberikan bukti terkait penipuan yang menimpanya.

Baca juga: Polda Metro: Kasus Petani Ditipu Oknum Polisi Sempat Mandek karena Pelapor Minta Pemeriksaan Dihentikan

“Untuk membuat terang suatu tindak pidana, tidak bisa kalau misalnya Pelapor atau saksinya tidak mau memberi data. Makanya kami akan datang yang bersangkutan,” tutur dia.

Adapun Carlim disebut baru diperiksa sebanyak satu kali oleh polisi.

Itu pun pemeriksaan yang dilakukan tak selesai karena Carlim tiba-tiba memilih pergi karena ada urusan.

"Ketika Pelapor dimintai keterangan untuk berita acara interogasi, baru enam pertanyaan, si Pelapor sudah meminta untuk pemeriksaan dihentikan,” ungkap Rovan.

“Pelapor meminta pemeriksaan dihentikan dengan alasan bahwa dirinya ada urusan di Subang,” sambung dia.

Ketika pergi meninggalkan ruang pemeriksaan, lanjut Rovan, Carlim menjanjikan akan mengirimkan berkas pendukung terkait kasusnya.

Baca juga: Polda Metro: Dua Oknum Polisi yang Tipu Petani di Subang Sudah Dipecat

Namun, Carlim diklaim tak kunjung memberikan dokumen tersebut sampai saat ini.

“Pelapor lalu berjanji akan memberikan sejumlah dokumen, tapi sampai dengan saat ini pelapor tidak pernah memberikan itu. Beberapa kali sempat kami hubungi, tapi Pelapor tidak merespons,” imbuh Rovan.

Dikutip dari Kompas TV, petani asal Desa Wanakerta, Kecamatan Purwadadi, Kabupaten Subang, Jawa Barat, bernama Carlim Sumarlim, memgaku ditipu seseorang yang mengaku punya kenalan ‘orang dalam’ di tubuh Polri.

Ia bercerita, telah menyerahkan uang sebanyak Rp 598 juta kepada oknum tersebut supaya anaknya bisa menjadi polwan.

Peristiwa ini, kata Carlim, bermula saat dirinya didatangi oleh pria berinisial AS. AS adalah mantan anggota Polri dan tetangga di rasanya.

Baca juga: Ditipu Oknum Polisi, Petani di Subang Bayar Rp 598 Juta agar Anaknya Jadi Polwan

“Awalnya saya kan tidak ada minat anak saya daftar polisi, datanglah Bapak Tarya dan Pak AS yang mengiming-imingi suruh anak masuk ke kepolisian,” kata dia, Selasa.

Merasa tak punya cukup uang, Carlim kemudian menolak secara halus tawaran dari AS.

Namun, AS berupaya membujuk korban dan mengatakan bahwa Carlim bisa menjual beberapa asetnya supaya sang anak bisa menjadi polwan.

“Awalnya nolak saya, karena tidak punya uang, dia bilang ‘Sudah kebun jual saja, sawah jual aja, buat modalnya’,” tutur Carlim.

Setelah menjual kebun dan sawah, Carlim menyerahkan uang tanda jadi sebesar Rp 200.000.000 kepada AS.

Ia bersama sang anak lalu bertolak ke Jakarta untuk bertemu dengan perempuan berinisial HP dan YFN.

Ketika bertemu dengan HP di sebuah asrama polisi, Carlim lalu menyerahkan uang tunai sebesar Rp 300.000.000.

“Cash. Sama Bu HP langsung dihitung uangnya terus bikin kwitansi,” kata Carlim.

Setelah menerima uang, anak Carlim kemudian dititipkan HP kepada YFN dengan dalih persiapan jelang tes masuk.

Kepada YFN, lanjut Carlim, dirinya turut memberikan uang dengan nilai Rp 98.000.000.

Namun, bukan menjadi polwan, anak Carlim disebut hanya dijadikan babysitter di kediaman YFN.

“Bekerja sebagai pembantu, baby sitter. Tadinya kan mau daftar polisi, ikut tes polisi, tapi ternyata di sana, di Jakarta dijadikan sebagai pembantu, baby sitter,” ungkap Carlim.

“Enggak didaftarin, enggak diproses, dan yang lainnya,” sambung dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Joki Tong Setan Pembakar 'Tuyul' Rumah Hantu di Pasar Rebo Terancam 5 Tahun Penjara

Joki Tong Setan Pembakar "Tuyul" Rumah Hantu di Pasar Rebo Terancam 5 Tahun Penjara

Megapolitan
Transaksi Judi Online Kecamatan Bogor Selatan Tertinggi, Perputaran Uang Rp 349 Miliar

Transaksi Judi Online Kecamatan Bogor Selatan Tertinggi, Perputaran Uang Rp 349 Miliar

Megapolitan
Ulah Jukir di Depan Masjid Istiqlal yang Berulang, Kini Palak “Tour Leader” Rp 300 Ribu dan Sopir Bus

Ulah Jukir di Depan Masjid Istiqlal yang Berulang, Kini Palak “Tour Leader” Rp 300 Ribu dan Sopir Bus

Megapolitan
Heru Budi Sebut Penjarah Aset Rusunawa Marunda Sudah Dihukum, Warga: Belum Ada Penangkapan

Heru Budi Sebut Penjarah Aset Rusunawa Marunda Sudah Dihukum, Warga: Belum Ada Penangkapan

Megapolitan
Dibakar Joki Tong Setan, Pemeran Tuyul Rumah Hantu Alami Luka Bakar 40 Persen

Dibakar Joki Tong Setan, Pemeran Tuyul Rumah Hantu Alami Luka Bakar 40 Persen

Megapolitan
Panitia PPDB Jakut Ingatkan Tak Ada Jalur Zonasi untuk Jenjang SMK

Panitia PPDB Jakut Ingatkan Tak Ada Jalur Zonasi untuk Jenjang SMK

Megapolitan
Pengelola Rusunawa Marunda Ternyata Belum Laporkan Kasus Penjarahan, Masih Lengkapi Berkas

Pengelola Rusunawa Marunda Ternyata Belum Laporkan Kasus Penjarahan, Masih Lengkapi Berkas

Megapolitan
Akhirnya PKS Usung Anies dan Kader Sendiri pada Pilkada Jakarta 2024

Akhirnya PKS Usung Anies dan Kader Sendiri pada Pilkada Jakarta 2024

Megapolitan
Pengalaman Buruk Rombongan Bandung Dikejar, Dipalak, dan Diancam Preman Jakarta Gara-gara Parkir

Pengalaman Buruk Rombongan Bandung Dikejar, Dipalak, dan Diancam Preman Jakarta Gara-gara Parkir

Megapolitan
Dapat Restu Maju Pilkada Bogor, Atang Trisnanto Kuatkan Tim Pemenangan

Dapat Restu Maju Pilkada Bogor, Atang Trisnanto Kuatkan Tim Pemenangan

Megapolitan
Berbagai Kendala Kartu Keluarga Saat PPDB Jalur Zonasi, Anak Baru Pindah KK Tak Terbaca Sistem

Berbagai Kendala Kartu Keluarga Saat PPDB Jalur Zonasi, Anak Baru Pindah KK Tak Terbaca Sistem

Megapolitan
Teganya 'Wedding Organizer' Tipu Calon Pengantin di Bogor, Tak Ada Dekorasi di Hari Resepsi

Teganya "Wedding Organizer" Tipu Calon Pengantin di Bogor, Tak Ada Dekorasi di Hari Resepsi

Megapolitan
Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 26 Juni 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 26 Juni 2024

Megapolitan
Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta Hari Ini 26 Juni 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta Hari Ini 26 Juni 2024

Megapolitan
Pemerintah Diminta Tunjuk Perumnas untuk Kelola Rumah Subsidi agar Tepat Sasaran

Pemerintah Diminta Tunjuk Perumnas untuk Kelola Rumah Subsidi agar Tepat Sasaran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com