Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BKSDA DKI: Potensi Penjualan Sisik Trenggiling Menggiurkan

Kompas.com - 26/05/2015, 18:59 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) DKI Jakarta mencatat ada upaya penyelundupan bagian tubuh trenggiling besar-besaran pada tahun 2014. Saat itu, mereka mencatat, ada sebanyak 400 kilogram sisik trenggiling yang diamankan sebelum dapat diselundupkan oleh sindikat perdagangan hewan langka.

"Tahun 2014 itu puncaknya, sejak ada Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya berlaku," tutur Kepala BKSDA DKI Jakarta Awen Supranata, Selasa (26/5/2015).

Selain total 400 kilogram sisik trenggiling, BKSDA DKI juga menemukan total 12 ton daging trenggiling. Penemuan sisik dan daging trenggiling itu ada di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Dengan kata lain, penyelundupan dilakukan melalui jalur laut.

Dari banyaknya penemuan tersebut, Awen menilai trenggiling masih sangat berpotensi untuk diselundupkan. Terlebih dengan adanya penemuan sisik trenggiling sebesar 405 kilogram pada bulan Januari 2015 oleh Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Bandara Soekarno-Hatta.

"Kita lihat sisik trenggiling masih sering ditemukan untuk diselundupkan. Berarti, potensinya masih menggiurkan," tambah Awen.

Harga satu kilogram sisik trenggiling bisa mencapai Rp 4 juta. Sedangkan daging trenggiling dihargai Rp 2 juta per kilogramnya. Pelaku diduga bukan perorangan atau kelompok biasa, melainkan berbentuk sindikat.

Pihak BKSDA bekerja sama dengan polisi masih berupaya untuk mencari pelaku penyelundupan 405 kilogram di bulan Januari 2015 tersebut. Pelaku nantinya akan dijerat Pasal 21 Ayat 2 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya. Pelaku diancam hukuman lima tahun penjara dan denda Rp 100 juta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com