Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Audisi Anchor Kompas TV, Dua Finalis Ini Grogi

Kompas.com - 28/05/2015, 13:50 WIB
Tangguh Sipria Riang

Penulis

DEPOK, KOMPAS.com - Tiga dari lima finalis Anchor Hunt Kompas TV akan tampil live membacakan berita di puncak acara Kompas Kampus di Balairung UI, Depok, Kamis (28/5/2015). Dua finalis pria Purna Irawan (21) dan Apriza (20) mengaku grogi dan berulang kali ke toilet, menjelang dimulainya audisi tahap terakhir tersebut.

"Ini sudah tiga kali bolak balik toilet. Grogi juga soalnya. Mudah-mudahan lancar," kata Purna, peserta asal Bandung, Jawa Barat Kamis (28/5/2015).

Kedua finalis yang masih aktif kuliah itu beberapa kali meemastikan penampilannya di depan cermin toilet. Sesekali mulutnya komat kamit menghafalkan tema narasi berita yang telah diberikan sebelumnya.

"Ada dua tipe nanti, baca berita dan live report. Kita cuma latihan bahan materi dan spelling yang akan diucapkan nanti saat audisi," kata mahasiswa semester enam jurusan komunikasi UIN Bandung tersebut.

Ini bukan pertama kalinya Purna ikut audisi anchor TV. Sebelumnya, ia sempat menjajal kontes serupa meski hanya tembus hingga fase 15 besar.

"Sebelumnya pernah ikut audisi anchor SCTV. Dari total peserta 237 orang, saya lolos hingga tahap 15 besar. Waktu itu live report juga," ujarnya.

Sementara itu, Apriza mengaku pasrah dengan hasil yang akan diterapkan juri nanti. Mahasiswa semester dua itu berharap kesempatan tersebut dapat dijadikan pengalaman baru baginya di dunia jurnalistik.

"Saya ingin mengembangkan potensi di bidang jurnalistik. Kalau pun enggak menang, nanti bisa coba lagi. Yang penting usaha dulu, nanti hasil belakangan," kata mahasiswa jurusan komunikasi tersebut optimistis.

Tak hanya final anchor hunt, puncak acara Kompas Kampus juga akan dimeriahkan talk show bersama Johan Budi dan pansel KPK, Betty Alisyahbana. Serta dihadiri komika Ernest Prakasa, dan Raditya Dhika.

Sebelum talk show, akan dibuka dengan penampilan Maliq D'Essential dan komikan dalam Stand Up Comedy Seru (Super).

Tak hanya rangkaian acara menarik, pengunjung juga dibagikan berbagai hadiah dan door-prize fantastis. Seperti iPhone 6, smartphone, tablet dan uang tunai bagi pemenang Anchor Hunt dan Citizen Journalism Contest.

Termasuk beasiswa magang selama dua bulan di divisi news KompasTV. Lengkap dengan asuransi kerja, bagi satu orang peserta workshop “Drone Journalism” yang beruntung di setiap kota.

Selain di kampus UI, acara yang dilaksanakan atas kerjasama KompasTV didukung Harian Kompas dan Kompas.com tersebut, juga diselenggarakan di empat kota lainnya sepanjang bulan Maret hingga Mei 2015.

Antara lain, Universitas Gajah Mada, Yogyakarta (13-14 Maret), Universitas Airlangga, Surabaya (20-21 Maret) Universitas Hasanuddin, Makassar (6-7 Mei) hingga di Sasana Budaya Ganesha, Bandung (22-23 Mei).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Tangkap DJ East Blake yang Diduga Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Polisi Tangkap DJ East Blake yang Diduga Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Megapolitan
Pihak Keluarga Bakal Temui Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah

Pihak Keluarga Bakal Temui Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Setubuhi Korban Sebelum Membunuhnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Setubuhi Korban Sebelum Membunuhnya

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Dikenakan Pasal Pembunuhan Berencana

Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Dikenakan Pasal Pembunuhan Berencana

Megapolitan
Tak Sadar Jarinya Digigit sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang 'Itu Jarinya Buntung'

Tak Sadar Jarinya Digigit sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang 'Itu Jarinya Buntung'

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Jadi Tersangka, Dijerat Pasal Pembunuhan dan Curas

Pembunuh Wanita Dalam Koper Jadi Tersangka, Dijerat Pasal Pembunuhan dan Curas

Megapolitan
Korban Duga Pelaku yang Gigit Jarinya hingga Putus di Bawah Pengaruh Alkohol

Korban Duga Pelaku yang Gigit Jarinya hingga Putus di Bawah Pengaruh Alkohol

Megapolitan
Geng Motor Nekat Masuk 'Kandang Tentara' di Halim, Kena Gebuk Provost Lalu Diringkus Polisi

Geng Motor Nekat Masuk 'Kandang Tentara' di Halim, Kena Gebuk Provost Lalu Diringkus Polisi

Megapolitan
Banyak Kondom Bekas Berserak, Satpol PP Jaga RTH Tubagus Angke

Banyak Kondom Bekas Berserak, Satpol PP Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Megapolitan
PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

Megapolitan
Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Megapolitan
Pengemis yang Videonya Viral karena Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Pengemis yang Videonya Viral karena Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Megapolitan
Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com